Pendekar Cinta (Part 1)

Bertemu lagi dengan saya, Gufkun!

Mungkin nama saya masih terlalu asing dimata kalian :v
Tapi saya akan berusaha untuk menjadi guru kalian dengan cara saya '-'/plak! Apaan ini? hush lupakan.

Saya akan mulai dengan pendekatan :3

Ok sip, pendekatan itu cukup mudah untuk kita yang sudah tau bagaimana pendekatan yang baik, '-'/terus kenapa baca ini?

1. Harus tau apa yang dia suka.
   Cara ini agak mainstream tapi nggak apa-apalah kita coba. Nah kamu itu coba cari tau apa yang dia suka, kalau dia suka C*r saya saranin agar menjauhi si gebet. To the point aja ya, misalnya dia suka Jepang, kamu berusaha deh cari tentang Jepang, berusaha untuk buat dia nyaman karena ada yang sehobi. Apalagi penyuka film-film, kamu tonton semua film secara maraton (Gile lu dro?) nah terus sesudah kamu nonton tuh film sehari semalam, cerita deh sama tuh cewek. Saya saranin sih jangan banyak-banyak dicerita, takutnya topik pembicaraan lama kelamaan akan garing. Tentang pelajaran juga bagus, apalagi kalau seangkatan, beuh bisa-bisa jadi guru betulan xD
2. Buat dia penasaran :v
   Yang saya maksud di sini itu, buat dia mau tau sekali tentang kepribadianmu. Biasanya saya gagal di sini, kalau saya sih udah dari dulu sudah bisa ditebak bagaimana orangnya. Jadi buat kalian, pelan-pelanlah kalau PDKT sama cewek. Jangan to the point dan menyatakan secara halus kalau kamu suka sama dia.

Udah gitu dulu, kalau saya dapat pengalaman baru, nanti saya share dengan kalian pembaca '-'/siapa emang yang baca?

Saat Dunia Menjadi Bilah Pedang

Terkadang, rasa seperti ini harus muncul disaat yang salah....
Rasa bodoh seperti ini sudah cukup untuk menyiksa hati kecil yang katanya tegar ini. Kalian semua tidak mengerti, betapa nyamannya menyembunyikan sesuatu yang memang untuk disembunyikan.

Haruskah menjauh?
Kenapa harus menjaga jarak? Padahal rasa bahagia dan tenang saat bersama itu lebih baik daripada melihat Anda sedih karena seseorang yang tak pernah melihat keberadaan Anda. Jika saya seperti seorang pengecut, itulah saya yang suka menyembunyikan perasaan. Jangan pernah menjauh hanya karena hal ini, itu bukan jalan yang baik.

Mestikah aku menjauh yang menjauh?
Banyak yang menyarankan agar saya tidak menjauh, karena itu akan sedikit mengganggu saya. Tapi, bagaimana tidak? Dia saja sudah seperti tidak menganggap saya ada. Hal ini adalah hal yang paling saya takutkan, saya dijauhi, saya tak dianggap, itulah ketakutan saya. Tapi, mungkin menjaga jarak dan sedikit menjauh adalah pilihan yang baik; pilihan yang bodoh. 

Kenapa sakit?
Baik; bodoh, atau mungkin lebih baiknya saya gila; stres. Hal yang tak patut digubris oleh diri dan batin saya menjaga hal yang mampu membuat saya kelabakan mencari alasan logis untuk hal ini. Tapi, jujur ada sedikit; sedikit sekali, rasa sakit yang menusuk hati. 

Inikah PHP (Pemberian Harapan Palsu)?
Oh saya rasa bukan karena ini adalah kemauan saya untuk tetap bisa dekat dengan dia dan shit; damnit, kenapa hidup bisa sekeras ini? Setajam inikah pedang yang ku asah selama ini?

Aku cukup diam untuk melihat....
Saya tau siapa dia yang bisa buat Anda semerananya begitu. Aneh memang kalau Anda yang memulai untuk menyapa si Dia. Tapi, jika bukan dari sekarang kapan lagi untuk Anda bisa ada untuknya. Saya cukup diam untuk melihat kebahagian Anda bersama orang yang ada suka dan memberikan sebuah keikhlasan yang sangat tulus.

Dinding

Di antara seluruh kilapan di langit
Temui aku di salah satu arahnya
Aku akan bertahan di bawah sini
Hingga engkau peduli denganku

Aku takkan berani merubah segalanya
Meski kutau kau sekeras batu
Jangan lupakan waktu
Ia mampu mengikismu

Jangan ragukan satu hal pun
Perhatian dan kepedulian
Perbedaan dan persamaan

Perbedaan yang menyatukan
Persamaan yang melengkapkan
Ia benci keadaan seperti ini
Jangan biarkan satu merusak

Meski dinding terlalu tinggi
Kuharap kita bisa menjaganya
Meski dinding terlalu rapuh
Kita akan berusaha menjaganya

Hingga ketika sang bintang menyertaiku
Menerangiku bersama bintang di antara gelapnya malam
Di atas sana, ku tunggu kau di sini
Hingga kau berpikir untuk tetap bersama bintang

DIKLAT DIKSAR PASKIBRA SMA Negeri 1 Bulukumba

Assalamu'alaikum dan selamat malam semuanya!
Bagaimana kabarnya?
Baru ada waktu buat nge-post karena beberapa hari sangat sibuk (Syailah xD). Meskipun saya masih capek karena pelantikan tadi, saya tidak apa-apa. Saya mau berbagi cerita kepada kalian semua, mengenai "DIKLAT DIKSAR PASKIBRAKA SMA Negeri 1 Bulukumba".

Hari pertama:
Hari pertama itu masih cukup mudah, karena kami hanya menerima materi dan pembukaan acara. Hari pertama, kami menerima materi tentang "Attitude" dari kakak A. Nurul Iswani (@andiessee). Lalu, kami pulang sekitar pukul 5.30 Wita.
Hari Kedua:
Hari kedua, dimulai dengan meminta izin untuk mengikuti acara, berhubung hari itu pengurus OSIS termasuk saya mengadakan rapat pembentukan panitia porseni. Sesudah dapat izin dari kakak ketua OSIS saya meninggalkan sekret OSIS dan ikut berbaris dilapangan. Hari itu, kami menerima materi tentang "Sejarah Paskibraka" oleh kakak A. Ilham Nurhadi dan materi kedua "Kepemimpinan" oleh bapak Sahabuddin., S.Pd., M. Si. Kami pulang sekitar pukul 5.30 juga.

Hari terakhir!!!
Ok! Hari ini kami datang jam 5.30 pagi! Langsung baris, melakukan PBB sekitar satujam! Kemudian lari menuju lapangan pemuda dan merayap, baring, menghayati matahari, pokoknya WOW! Setelah selesai, kami disuruh kembali ke sekolah, sesampai di sekolah kami diberi sedikit istirahat untuk sholat. Setelah sholat, kami kemudian melakukan perjalanan di area sekolah untuk menyelesaikan tugas. Diperjalanan ini, disetiap pos saya pasti mendapat oleh-oleh. Seorang kakak senior menyuruh saya untuk selalu berteriak "MERDEKA!!!!!!"
Sekitar pukul 16.00, setelah melewati ujian mental dari kakak senior. Kami semua dinyatakan lulus. Ujian mentalnya cukup bikin hati brskjancjsjvagbdsjcvhw762598o , pokoknya seperti itu. Setelah itu, kami membentuk pasukan untuk penaikan bendera besok (hari senin) WAH! kebersamaan yang sangat hebat pokoknya.

Kebersamaan adalah kunci segala keberhasilan!
Gufkun

Exp

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatu
Konbanwa minna-san!

Sebetulnya sekarang belum jadwalnya buat online dan buat postingan berisi curhatan seperti ini. Tetapi, berhubung semua tugas sudah selesai dan membaca materi buat ujian susulan sejarah besok sudah sampai batas memadai saya memberanikan diri untuk menulis ini (Tulisan ini sebetulnya agak terhenti sekitar 30 menit karena saya lupa mengerjakan tugas bahasa Inggris xD).

Oke mari kita lanjut postingan ini. Saya akan mulai mereviews kejadian-kejadian yang terjadi selama beberapa hari dalam seminggu belakangan ini. 

First day start in saturday morning!

Ok, pagi itu saya belajar seperti biasa, tiba-tiba ada kakak kelas yang masuk dan memberitahukan saya menjadi pengurus OSIS. Alhamdulillah untuk hal itu, tetapi menjadi pengurus OSIS itu tidak semudah waktu saya masih SMP! Sumpah, sangat berbeda dan ini menjadi sebuah pengalaman baru buat saya dan teman saya.

Next day (about two or three days from start day), rapar proker!
Di sini cukup keren bagi saya, karena saya melihat kakak kelas yang saling mengungkapkan pendapat dalam rapat ini. Ya, ini pertama kalinya saya ikut rapat yang seperti ini. Ada juga kelucuan saat kakak kelas saya salah mendengar perkataan dari pelontar pendapat yang lain.

Jadi pengurus OSIS itu harus pintar-pintar bagi waktu, kalau tidak akan banyak waktu yang terbuang sia-sia. Saya saja tidak ikut ulangan sejarah dan oleh karena itu saya dijanji oleh ibu guru saya untuk ujian sejarah besok. Hahaha xD berhubungan materi pelajaran matematikanya sudah selesai jadi bisa minta izin dengan alasan mengisi nilai yang kosongxD

Saya rasa itu saja :v



Kemilau Senja Itu

Salah satu keindahan yang hanya mungkin bisa dinilai oleh beberapa orang adalah saat hujan itu terjadi dikala senja menjelang. Mungkin hanya hujan biasa saja, tetapi kalian akan menikmati hujan ini ketika berada dibawah guyuran hujan itu sendiri. Setiap tetes air yang jatuh akan memantulkan cahaya oranye dari matahari dan itu cukup indah sebagai pelipur lara dan kepenatan hari-hari penuh perjuangan.
Tiba-tiba suara kecil memanggil-manggilku seakan memarahiku, tangannya menarik-narik lenganku yang sudah basah oleh air hujan. Ia terlihat cukup jengkel dengan keadaan seperti ini, aku dengan pasrah mengikuti arah tarikannya dan mendekati sebuah pondok di pinggir danau buatan ini.
“Pakai ini,” sambil menyodorkan handuk dari dalam tasnya.
Aku segera mengeringkan rambutku sambil melihat gadis dengan muka innocent, badan mungil, dan bisa kubilang dia cukup cantik. Namanya juga cukup aneh buatku, Auryn Aurelia. Kami berdua memang masih SMA kelas 1 dan baru berteman beberapa bulan ini.

Insect

Bagaimana ya? Oh begini saja, saya akan mencoba membuat essay sederhana untuk setiap masalah yang berputar-putar di kepala saya. Mungkin bukan hal yang patut saya sebar luaskan tetapi hal ini bisa membuat orang lain mengerti masalah saya. Meskipun terdengar seperti curhatan tapi ini adalah fakta yang harus diketahui orang lain.

Tulus?

Huaaam, konbanwa minnasan!

Mungkin sebagian dari kalian atau mungkin tidak ada sama sekali yang membaca ini. Tapi, ini bukan hal yang buruk, saya akan tetap melanjutkan omong kosong saya. Ya, saya lebih nyaman menulis saat suasana sedang sepi, saya juga tidak suka diperhatikan saat menulis.

Malam ini saya akan mencerita sebuah kejadian yang akan membuat Anda menyesal jika melakukannya.

Friendshit!

Ano Hana
Bagaimana pendapat Anda tentang mereka yang selalu menjatuhkan kita, dengan perkataan kurang pantas?

Pasti tidak suka 'kan? Mereka sok mencari celah untuk menjatuhkan kita kapan saja. Apalagi mereka adalah teman yang mulai menusuk dari belakang. Ditambah lagi kita sering atau kadang membantunya tapi tetap melakukan hal menjengkelkan seperti itu.

Pecinta Ramen

Persahabatan adalah sebuah kesuksesan dan kebahagiaan. Setidaknya itu adalah kalimat-kalimat yang sering terdengar jika mendengar chara anime (karakter kartun Jepang) saat akan menyelamatkan temannya atau mereka akan melakukan segala hal agar temannya tidak mati ataupun terluka. Tetapi, tidak semua manusia akan melakukan hal itu. Manusia mempunyai sikap egois sebagai sifat alamiahnya.
“Hoi, hoi!” sapa Yukio kepada Aoi.
Aoi tidak mendengar sapaan dari Yukio. Tangan Yukio meraih dua buah benda yang menempel di telinga Aoi dan langsung duduk dengan kedua kaki bertumpu pada kursi taman.
“Eh,” Aoi menoleh dan terlihat cukup kaget.
“Huuh, kau selalu menggunakan barang jelek ini,” kata Yukio memainkan headphone milik Aoi.
“Ya, benda ini milik aku,” sambil merebutnya dari tangan Yukio.

Rivaille Sensei!

Hoi! Hoi! Minna!

Yosh! Setelah anime Shinegki no Kyojin tamat, rasanya kurang greget dan digantung begitu saja oleh ceritanya. Tapi, kali ini saya akan membahas "sakit hati", ya kenapa saya membahas SnK karena pada episedo 22 (kalau tidak salah) Petra meninggal gara-gara dihantam oleh female titan atau si Annie! Dan kita tau (bagi yang mengikuti animenya) Rivaille sudah pasti menyukai Petra, begitu juga Petra menyukai Rivaille. Coba simak episode, di mana tatapan mata Rivaille lebih tajam saat melihat tubuh Petra terkapar di batang pohon. Atau tatapannya saat melempar mayat Petra saat dikereta kuda, episode yang sangat memilukan. Rivaille hanya menyembunyikan dalam-dalam perasaan sedihnya karena ia memang tidak punya hati! (Hahaha tapi dia tetap nomor satu buat saya, soalnya hebat -_-)


Kita ketahui bahwa, orang yang sedang menjalin hubungan atau yang biasa disebut dengan pacaran mampu membuat seorang remaja ceria menjadi remaja yang sangat murung dikarenakan pasangannya. Nian betul nasib remaja itu '-'/plak!. Lalu, saran terbaik untuk orang tersebut agar tidak terlihat murung dan harus terlihat ceria kembali adalah menonton SnK sampai tamat dan menemukan makna kehidupan di sana '-'/Plak! lupakan!. Ya, gunakanlah sifat si Rivaille, dia hanya diam dan menyembunyikan perasaan sedihnya, kalian yang membaca ini dan kemungkinan galau, tolong sembunyikan saja. Meski kita terlihat berbeda, tolong jangan pernah bilang kalau kalian punya masalah, tanggapi masalah kalian dengan sebuah senyum bahagia tanpa beban seberat Collosal Titan -_-"

Ok baiklah, cukup itu saja ;)

Kyaa xD

Bagaimana pendapat anda tentang perempuan yang suka cari perhatian ke seorang cowok?

Huft ~ Hal seperti ini menurut saya sangat menjengkelkan. Harapannya bisa jauh dari si perempuan, eh malah sok mencari perhatian dengan hal tidak jelas. Contohnya, memasang muka sok imut lalu bertanya dengan pertanyaan yang pasti si perempuan sudah tau jawabannya. 

Saya sering jual mahal ke teman perempuan yang saya rasa ada halnya dengan kata "Penganggu". Rasanya kalau lagi asyik cerita dengan teman yang lain, eh dia langsung iktu tanpa izin terlebih dahulu. Memang saya ini menjengkelkan, tapi saya dirindukan loh x.

Makanya, waktu saya masih merasa tenang di dekatmu jangan sekali-kali buat saya merasa bahwa kamu itu pengganggu. Karena saya tidak akan segan-segan untuk menjauh anda sedemikian mirisnya. Saya sudah belajar untuk tidak bisa menghiraukan orang yang saya anggap sebagai pengganggu. Bayangkan saja, kalau mereka terlihat sangat berharap dengan keberadaan saya. Tetapi, saat saya berada di situ, saya semacam dicampakkan dan dihiraukan.

Jangan pernah sia-siakan segala sesuatu yang memang tulus dari seseorang

Kecewa?

Kecewa?
Hmm, tidak bisa saya bohongi, saya juga memiliki rasa kekecewaan. Terlalu bodoh jika saya mengungkapkan kekecewaan itu. Sebuah prinsip bodoh yang entah dari mana aku dapatkan. Dari dulu, saya tidak mau terlihat kecewa—meski memang. Ada kalanya saya harus rela menjadi orang lain karena hal bodoh seperti ini. Ya, saya memang seorang pengecut, tak mampu menggunakan lisan saya untuk mengungkap apa yang selalu dan mungkin akan saya pendam. Tidak untuk kali ini, saya akan mencoba menjelaskan secara mendetail – jangan harap terlalu jelas.

Game Master

Bagaimana perasaan kalian saat kalian punya masalah tentang kurang mampu mengatur waktu belajar, kerja ini, kerja itu? Ya, pasti jawabannya ada pada diri kalian. Terutama diri saya yang merasa selalu salah dalam mengatur waktu. Kadang, sudah terhitungkan secara matang-matang, eh karena lupa mau lakukan hal itu, yang lain jadi hancur total, dan hasilnya gak jauh beda yang namanya kegagalan.
 

Cobaan

Sebuah semangat baru
Mendorongku menuju dunia baru
Senyum terlontar tanpa ragu-ragu
Tertawa terlepas begitu saja

Kadang, masih terdengar kata ragu
Berbagai hal yang masih sangat asing
Masih sangat sulit untuk kami jelaskan
Kurasakan lagi apa itu kasmaran

Rasanya cukup berat memaknainya
Jika memang ini yang terbaik
Ku coba jalani semua dengan tenang
Bahkan dengan cobaan seperti sekarang

Brawlers 4: Would You Hold Me?

Bahkan hingga akhir hayat orang tuaku, aku belum terlalu mengerti apa itu perpisahan. Aku hanya merasa bahagia bila bersama mereka, sebuah kesenangan yang renggut oleh entah siapa. Menembak mereka dengan sebuah pistol, membuat darah kedua orangtuaku membanjiri lantai rumah kami.

Brawlers 3: Protection

Aku terbangun dari tidurku, aku merasakan sakit dibagian kepalaku. Melihat seseorang tertidur dengan posisi sedang terduduk disebuah kursi. Megumi mungkin menungguku hingga sadar. Aku mengelus rambutnya beberapa kali.
"Kamu nyata atau hanya hidup dengan brawler itu?"
Pertanyaan itu sentak ku lontarkan ke arahnya dengan sedikit senyum. Aku memandang ke luar jendela, melihat bintang-bintang dan sebuah bulan yang terlihat sangat terang dari sudut pandangku. Sinar rembulan menyinari kami berdua, aku merasakan seluruh badanku sangat sakit dan sulit untuk digerakkan.

Brawlers 2: Shadows

Sebuah cahaya putih kembali menyelimutiku, membawaku bersama seorang gadis yang belum aku kenal. Tangannya menyentuh dadaku dan mengeluarkan sebuah kubus biru. Aku merasa melayang di tempat ini, kami berdua dikelilingi cahaya biru dan kemudian cahaya itu menghilang.
"Kousuke, brawler milikmu telah diaktifkan oleh brawlerku," kata Megumi ke arahku.
"Maksudmu, pedang yang ku pakai ada brawlerku?" tanyaku penasaran sambil menatap dalam mata berwarna merah indah Megumi.
"Ya, itu adalah salah satu bentuk brawlermu, kamu adalah seorang yang ku pilih untuk melindungiku," jawabnya.
"Melindungimu? Melindungi dari apa?" tanyaku tambah penasaran.
Kembali sebuah cahaya mengelilingi kami dan aku melihat telah berada di depan rumahku. Aku berlari masuk ke kamar.

Brawlers: Prolog and Beginning

 Prolog ~
Kehidupanku mulai berubah sejak ledakan besar yang terjadi pagi itu. Seorang perempuan memberiku sebuah kubus berwarna biru yang ia sebut itu adalah brawler. Kubus itu membuatku menjadi karakter baru dan berbeda dengan sebelumnya. Aku seorang anak yatim piatu yang ditinggal oleh kedua orang tuaku 10 tahun lalu. Mereka dibunuh oleh temannya sendiri. Kejadian itu membuatku trauma mempunyai teman.
Sejak kecil, aku tinggal bersama bibiku. Bibiku sudah ku anggap seperti Ibuku sendiri meski ku tau itu tak sama. Akibat brawler yang diberikan perempuan itu, banyak orang yang menginginkan brawler miliknya. Hingga ku sadari aku mampu menggunakan pedang, pedang itu berasal dari brawler milikku yang telah diaktifkan oleh brawler miliknya.
Brawler itu membuatku mampu menggunakan teknik pedang. Meski aku tak pernah belajar menggunakan pedang. Apalagi zaman ini, sudah banyak senjata api yang mampu mematikan musuh dalam sekejap. Tetapi, pedang ini juga memiliki kekuatan khusus yang bisa membuat orang mati dalam sekejap. Lawan-lawanku juga seorang pengguna pedang, serta berbagai macam brawler.

Rain Drop #08: Rain Drop

Sebuah peluru RPG dilepaskan ke arah Yuji yang mendekati Yuuki dan Yuno. Yuuki mengalami luka parah dibagian kaki dan Yuno mengalami luka parah dibagian badan. Sepertinya mereka sangat sulit untuk di selamatkan dibagian ini. Jika Komandan dan pasukanny terlalu lambat bergerak, mereka bisa mati karena kehabisan darah. Yuji mengubah arah bidiknya ke arah Komandan dan pasukan, meski telah terkena tembakan tadi, ia tidak goyah. Jika dihitung, Yuji yang tertinggal di kota Miruka hanya tinggal dua. Tiga Yuji yang tak mempunyai kemampuan meregenarasi, dan dua lagi memiliki kemampuan itu.
“Ken! Tembak lagi!” perintah Komandan Guryu, “Lakukan tembakan tambahan, gunakan SMG atau senjata dengan kaliber yang lebih besar lagi,” tambahnya.
Tembakan demi tembakan mengarah ke arah Yuji beserta ledakan dari amunisi RPG. Tapi, Yuji tetap tak goyah dari tempatnya, merasakan keanehan itu. Komanda Guryu segera memerintahkan pasukannya untuk menambah prajurit pengguna RPG.
“10 orang lagi, gunakan RPG!” perintahnya.

Rain Drop #07: Again

Sudah hampir dua minggu setelah sejak penyerangan makhluk asing yang menyerang bumi. Hidup manusia juga mungkin telah terancam, sebuah serangan yang membuat manusia ketakutan. Mereka mati, bunuh diri, jatuh dari atas gedung.
Hari pertama penyerangan, 08:23, di dalam bunker~
“Aku sudah mulai takut,” kata Yuno, “Boleh aku bersandar di sini,” menunjuk bahu Yuuki.
“Mmm, silahkan,” kata Yuuki, “Yuno, kalau kita mati hari ini, besok kita tidak ada lagi ‘kan?” tanya Yuuki.
“Pastilah,” kata Yuno mencubit lengan Yuuki.
Mereka tertawa dengan candaan kecil itu.
“Yuuki, ada ruangan lagi di sana,” kata Yuno menunjuk pintu itu.
“Ayo ke sana,” Yuno berdiri, “Sini aku bantu berdiri,” sambil menarik Yuuki.
Mereka berdua menuju pintu itu, dengan perlahan mereka membuka pintu.
“Yuno, di sini ada senjata, AK47, SMG, dan amunisinya,” kata Yuuki mengangkat SMG jenis UZI.
“WAH! Tapi itu berat,” kata Yuno, “Tunggu, aku mau coba mengangkatnya,” mengambil sebuah AK47 yang lumayan berat.
“Hahaha,” Yuuki tertawa melihat Yuno mengangkat senjata itu.
“Ayo keluar, kita butuh ini untuk kabur,” kata Yuno.
“Ayo!”

Nur Yaumi

Minna-san! Ohayoo gozaimasu!

Postingan kali ini, saya akan memberi sedikit informasi tentang kakak kelas yang punya banyak andil dalam kemajuan saya bersekolah di SMA Negeri 1 Bulukumna. Walaupun postingan ini kayak begini, tapi saya sangat menghargai usaha kakak yang satu ini xD

Nama: Nur Yaumi
TTL: Bulukumba, 5 Januari 1997 (beda setahun dengan saya xD)

Katanya, kakak ini suka makanan yang berkuah, jadi yang berkuah itu kek bakso kayaknya xD. Terus minuman kesukaannya es teler xD, warna kesukaannya akai yah merah. Cita-cita mau jadi public relation, pertama saya kira apa, ternyata cita-citanya gak jauh dari yang namanya hotel xD

Mungkin itu saja tentang kakak kelasku yang saya panggil Senpai ini :)

Arigatoo gozaimasu!

Rain Drop #06: Pertahanan

Sebuah ledakan terjdi di bagian selatan Pusat Pertahanan. Yuji beberapa kali menembakkan rudal ke arah dinding. Dinding Pusat Pertahanan kota Miruka terbuat dari baja terkuat dengan berbagai lapis bahan setelah dinding baja. Ketebelan dinding mencapai 2 meter dan tinggi hanya 10 meter. Tinggi Yuji sendiri sebesar manusia biasa, sekitar 1,8 meter.
“Tembakkan RPG!” kata Kapten Ken yang juga seorang pengguna RPG.
5 buah RPG menembak ke arah Yuji. Duaaaar! Yuji terlempar jauh ke belakang. Namun, Yuji segera berdiri dan mengalihkan pandangannya ke arah pasukan Kapten Ken.
“Semuanya menghindar!” kata Kapten yang melihat sebuah rudal ingin ditembakkan ke arah mereka.
Sebagian pasukan yang bersama Kapten Ken mati karena serangan itu. Jatuh terpental ke bawah, terkena serpihan di leher, dan pakaian Kapten Ken berlumur darah anggotanya yang mati. Yuji berlari ke arah dinding.
“AH! Sial! Mereka bisa berlari vertikal di dinding! Takkan ku biarkan,” katanya sambil membidik Yuji yang berlari di dinding.
“Kapten, ayo kita pergi, pasukan Kapten Fuyu juga sudah kembali ke markas, ini terlalu berbahaya,” kata Eron anggotanya.
“Apa kau tidak lihat di sini, dia bisa berlari di dinding!” kata Kapten Ken menggertak, “Gunakan RPGmu cepat! Bidik punggungnya,”
“S-siap pak!” katanya.
Dua buah RPG ditembakkan ke arah punggung Yuji, pelindung kelemahan Yuji terlepas dan Yuji terpental lagi ke bawah dengan punggung menghadap ke atas. Kapten Ken segera mengisi RPG dan menembak kelemahan Yuji dan Yuji meledak.

Rain Drop #05: Training Centre

Pusat Pertahanan Kota Miruka~
“Tolong perhatiannya!” kata Komanda Pertahanan melalui mikrofon.
Seluruh penduduk yang dievakuasi ke Pusat Pertahanan diam dan menghadap ke arah Komandan. Seluruh penduduk terlihat sangat ketakutan, darah akibat terluka masih ada di pakaian mereka. Komandan masih terdiam melihat orang-orang yang ada di hadapannya.
“Kau bisa jamin hidup kami?” teriak seseorang dari kerumunan.
“Iya! Apa kau bisa jamin itu?” teriak seseorang lagi.
Gerutu-gerutu tidak jelas mulai bergema di pelataran pusat pertahanan. Seluruh penduduk mulai ribut dan tidak bisa diatur karena sangat takut akan kematian.
“DIAM!” teriak Komandan.
Seluruh orang langsung diam. Mengarahkan pandangan ke arah Komandan.
“Kami siap mempertaruhkan hidup kami untuk menyelamatkan kalian, jadi tolong hargai kami,” kata Komandan.
“Halah, dari dulu tugas kalian memang begitu,” sahut seseorang dari kerumunan.
“Kami akan mengirim kalian ke pusat pengungsian penduduk bumi, kami tidak bisa mengangkut kalian sekaligus,” menghela nafas, “Jadi, yang didahulukan adalah anak-anak dan wanita, untuk kaum lelaki nanti setelah seluruh wanita dan anak selesai,” jelasnya.
“Apakah kita berangkat malam ini Komandan?” tanya Kapten Ken.
“Ia, kita biarkan para penduduk untuk beristirahat,” jawab Komandan.

Rain Drop #04: Regeneration

“Apa kau takut?” tanya Yuuki.
“Siapa yang tidak takut dalam keadaan begini?” sahut Yuno.
Yuuki tidak menjawab.
“Kenapa membawaku? Kau khawatir?” tanya Yuno.
“Entahlah, aku juga tidak punya alasan kenapa aku membawamu bersamaku,” jawab Yuuki.
Yuno menggenggam tangan Yuuki dan bersandar dibahunya.
“Mungkin, kalau aku bersamamu, aku akan selamat,” bisiknya.
Masih di tempat sekitar jatuhnya pesawat~
“Pak, ini berhasil, tepat dibagian itu adalah titik lemahnya,” kata sang penembak melalui alat komunikasinya.
“Baiklah, semua kembali ke sini!” kata Komandan Pertahanan (Kepala Pertahanan)
“Siap!”
Para pasukan menggenggam senjatanya, dan berkumpul dihadapan Komandan Pertahanan. Komandan telah mengambil keputusan selanjutnya.
“Kita sudah mengetahui kelemahannya, ini akan jadi hari yang mudah untuk memusnahkan mereka dalam beberapa jam,” kata Komandan, “Kumpulkan semua pasukan yang gugur dan bakar mayatnya, mereka sudah melakukan yang terbaik,” lanjutnya.
“Komandan,” kata Kapten Ken yang baru saja mendapat kabar, “Pusat Pertahanan dalam keadaan masalah, penduduk yang selamat ingin mengambil alih helikopter dan meninggalkan kota,” lanjutnya.
“Baiklah semuanya, kita kembali!” perintah Komandan Guryu Hyaku.

Rain Drop #03: Destroyed

Pusat Pertahanan~
“Pak! Sebentar lagi benda itu menambrak atmosfer!” kata seorang staf.
“Penghitungan mundur untuk sampai daratan sekita semenit,” sahutnya.
“Ah sial! Siapkan pasukan untuk mengevakuasi para penduduk,”
“Siap!”
Tempat jatuhnya pesawat Yuji~
Seluruh pasukan mengevakuasi penduduk dengan cepat. Karena didesak oleh waktu, para pasukan kewalahan. Sebuah ledakan besar terdengar keras. Banyak penduduk yang penasaran akan benda itu. Banyak dari mereka langsung berlari dan suara rentetan peluru membunuh mereka semua.
“Ah sial! Bawa mereka dengan cepat! Ada musuh tak dikenali di sini!” teriak Ken seorang tentara.
Tangisan, ledakan, dan rentetan peluru tidak berhenti terdengar. Yuji menembaki pasukan polisi yang membantu penduduk yang berlari. Satu persatu polisi mati terkena tembakan.
“Hubungi kantor pusat! Musuh kita tidak mempan dengan senjata ini!” kata Ken yang memegangi bahunya yang tertembak.
“Siap! Apakah kau baik-baik saja Pak!?” tanya anggotanya.
“Sudah, cepat minta bantuan, kita kewalahan di sini!” katanya.

Rain Drop #02: It’s a Secret!

Sehari sebelum hari ini terjadi~
Semua seperti biasa, orang-orang pergi bekerja, sekolah, dan mengerjakan kegiatan sehari-hari seperti biasa. Tak ada keanehan, tak ada darah, tak ada suar rentetan amunisi yang ditembakkan dan ledakan-ledakan.
Pusat Pertahanan kota Miruka~
“Pak, ada benda asing menuju bumi! Kecepatannya sangat cepat,” kata seorang staf.
“Hah?” kaget Kepala Pertahanan kota Miruka.
“Apa yang akan kita lakukan Pak? Senjata pemusnah belum sepenuhnya selesai,”
“Lalu kita bagaimana? Jangan membuat kepanikan dulu,” katanya.
“Kemungkinan mereka akan sampai ke bumi besok pagi,” katanya.
“Secepat itu?”
“Kecepatannya memcapai 400KM/jam Pak!” jelasnya.

Rain Drop #01: Blood

Kehidupanmu tergantung bagaimana caramu menghadapinya. Apakah kau akan menyerah dalam ketakutan atau melawan rasa takut untuk mendapatkan apa yang kau inginkan. Ketika dunia dan orang di sekitarmu tidak memercayai dan mengabaikanmu, buat mereka mengetahui keberadaanmu. Jika tak mampu, jangan pernah putus asa untuk mendapatkan itu.
Seorang anak berlari dari dalam rumahnya untuk melihat apa yang terjadi. Sebuah benda asing jatuh di sekitar tempat tinggalnya. Ia mulai berlari lagi untuk medekati benda itu. Sebuah makluk hidup keluar dari benda yang terlihat seperti pesawat. Makhluk itu menodongkan sebuah senjata ke arah sang anak. Menembaki sang anak tanpa rasa bersalah. Beberepa benda yang mungkin sebuah pesawat mulai berjatuhan seperti hujan di kota Miruka. Pesawat ada yang menghantam gedung dan menyebabkan gedung rubuh.
Penduduk kota yang ingin menyelamatkan diri sangat panik dan tak tau apa yang akan mereka lakukan. Beberepa orang mengakhiri hidupnya dengan melompat dari gedung, polisi juga kewalahan menangani musuh yang juga menggunakan sejata.

Naif

Rapatkan hati dalam senandung rindu
Selaksa senja menemaniku
Silau nampak datang dari sana
Penuh untain kasih dari-Nya

Entah berapa banyak hal lagi
Berapa banyak dari mereka akan pergi
Datang dan pergi sesuka hati
Jikalau waktu kembali
Izinkan aku untuk tak mengenalmu

Kadang sudah tiba saatnya untuk hari ini
Tapi, aku tak terima kenyataan yang gila
Apakah aku terlalu naif atau apa
Jalan hidupku telah ada dan diatur oleh-Nya

Kuizin Dia mengaturnya
Aku adalah seorang aktor kehidupan
Berjalan mencari sosok sang senja
Hingga cahaya hilang tertelan malam

Trick!

Hmm, saya rasa postingan kali ini agak gaje, pengalaman hidup saya dapat tentang bagaimana cara memperlakukan peremuan. Jika diam salah, terlalu banyak omong salah, entahlah bagaimana menghadapi cewek seperti yang sekarang saya hadapi. Dia terlalu serius dulu, jadi begini jadinya.

Ada beberapa saran yang saya akan priotitaskan kepada anda yang mengalami yang namnya susah berteman dengan perempuan yang disukai xD. 

  1. Kalau dekat, cukup bicara sekali dan hari menarik perhatiannya. Kalau tau hobinya, dalami dulu hobinya karena ini adalah point utama untuk kalian. Nah, kalau nggak tau hobinya? hmm ini akan terasa sulit mblo xD.
  2. Setelah bertukar pendapat dengan hobinya, usahakan jangan terlalu monoton, monoton di sini adalah materi pembicaraanya, karena nanti dia bosan. Kalau mau lebih greget gak usah kamu temani lagi. Nanti marah, bagaimana? Kalau memang kamu asyik orang cobalah, jangan takut. Jual mahal sekali-kali xD.
  3. Abaikan, coba jangan ganggu dia beberapa hari. Biarkan dia mencarimu, jika tidak mencari bagaimana? Coba kirim sebuah pesan singkat, kalau dibalas, kamu jangan balas xD. Yah kita coba saja, kemungkinan berhasil cuma 34% karena saya coba dan hasilnya juga sekitar begitu. mending ada daripada tidak ada sama sekali.
Jalin terus pertemanan, lebih asyik makin dekat.
Sayonara...

Human Strenght #12: Akhir Segalanya

Yui masih saja terbaring dipangkuan Hyuga.
“Hyuga, Ryu, kenapa aku tidak merasakan tanganku?” tanya Yui menahan sakit.
“Kau tidak merasakan ini,” kata Ryu yang segera memegang tangan Yui.
“Ia Ryu, aku tidak bisa merasakan ini,” kata Yui, “Aku kehabisan darah?” tanyanya.
“Jika darahmu habis, ada darahku dan darah Hyuga,” kata Ryu.
“Darahku banyak kok, tenang saja,” kata Hyuga yang daritadi meminta bantuan.
“Seandainya aku tak gegabah, aku mungkin tidak akan tertembak,” kata Yui sambil tersenyum.
“Ah! Sudah jangan dipikirkan,” kata Hyuga.
Sekitar beberapa menit kemudian petugas penyelamat datang dan mulai membawa Yui ke tempat aman. Ryu dan Hyuga kembali menyusuri setiap lorong yang gelap dengan sebuah light stick berwarna merah.
“Ryu, sebelah sana, ada ruangan yang terlihat terang,” kata Hyuga sedikit berbisik.
“Ok, kita ke sana, pakai helmmu, kita akan mencobanya,” kata Ryu yang mengeluarkan helm lalu memakainya.
Mereka dengan perlahan berjalan ke arah ruangan itu, Ryu mengangkat tangan dan menggenggam menandakan Hyuga harus berhenti. Ryu dan Hyuga mempersiapkan senjata buatannya RX340.
Rentetan seratus peluru menguasai sunyi di ruangan itu. Namun, hanya sebuah memo di sebuah kursi yang bertuliskan “Carilah aku semampumu, fokus dan bertahan.” Melihat kertas itu, Ryu dan Hyuga meninggalkan ruangan dan berlari menuju Kapten Roy.
“Kapten, kami tidak menemukan pemimpinnya!” ucap tegas Ryu.
“Sudah, kita akan kembali ke kota untuk beristirahat dan menyiapkan pasukan jika ada serangan yang datang,” kata Kapten Roy.
Seluruh pasukan kembali ke kota. Hyuga dan Ryu berada satu mobil dengan Yui yang terbaring lemah di pembaringannya. Hyuga dan Ryu memengan tangan Yui di kedua arah. Ryu sebelah kanan dan Hyuga disebelah kiri. Perjalanan ke kota Tokuro tidaklah memakan waktu. Suara pesawat melintas di atas mereka.
Kota Tokuro~~
“Semua pasukan yang terluka bawa ke ruang medis, seluruh pasukan boleh beristirahat, malam kita penuh dengan darah,” kata Kapten Roy. “Kita belum pemimpinya, mungkin mereka takut,” tambah kata Kapten sambil tertawa dan meminum air yang ada di hadapannya.
Seluruh pasukan melepas lelah dengan berbaring di halaman istana, tapi Ryu dan Hyuga bergegas ke ruang medis untuk melihat keadaan Yui yang sedang mengelami pendarahan.
“Senjata ini hebat!” kata Hyuga memperlihatkan RX340.
“Umm?” Yui setengah sadar.
“Kau masih tak kuat? Apalah?”  kata Hyuga mencubit pipi Yui.
Untuk pertama kalinya mereka betiga tertawa lepas seperti sekarang. Di balik pintu, Key, Agito, dan Obito berdiri sambil menenteng RUZ900.
“Baru kali ini kami melihat kalian tertawa,” kata Agito.
“Kalian tampak keren dengan canda tawa kalian itu, oh ya kenapa bisa Yui tertembak?” tanya Key.
“Aku yang gegabah untuk masuk ruangan duluan,” kata Yui.
“Ryu, Hyuga, kau hebat! Human Strenght bukan kelompok penentang robot, kelompok Human Strenght adalah kita, pembuat kedamaian,” kata Key.
“Ah, sudahlah, kelompok itu sudah tiada,” kata Ryu.
“Betul, kami adalah bagian dari kota ini, kami telah mengikhlaskan kepergian orang tua kami,” tambah Hyuga.
Akhirnya, kota Hyuka hancur oleh serangan kota Tokuro. Pemimpin kota Hyuka Raja Jiwop Hoss dan pemimpin pasukan perang Kapten Levi tidak ditemukan. Kerusakan di kota Tokuro dengan cepat diperbaiki kembali, kehidupan di kota Tokuro normal kembali. Tanpa adanya lagi peperanan, musuh lama telah hancur kembali.
[Tamat]

Human Strenght Karakter

Nah, kali ini saya akan memberi sedikit ilustasi tentang cerita fiksi saya yang judulnya Human Strenght. Nah saya hanya bisa mengilustrasikan tokoh-tokoh utama saja. Karena kemampuan menggambar saya tidaklah hebat.

Ini karya teman Otaku saya, namanya Yozora
  
Kalau ini buatan saya xD

Bisalah dibedakan mana yang amatir mana yang udah biasa xD

Human Strenght #11: Counter Attack (Part 2)

Lapangan latihan~~
“Saya mau semua pesawat mengudara untuk menyerang kota Hyuka. Sisakan sedikit pasukan mobile suit untuk menjaga kota. Umumkan kepada rakyat untuk menggunakan mobile suit mereka untuk jaga-jaga. Jangan biarkan warga sipil wanita dan anak-anak menggunakan mobile suit. Cukup pria saja!” perintah Kapten Roy.
Seluruh pesawat dan pasukan telah bersiap untuk menyerang kota Hyuka.
Suuuuuuuuusssst~~~ DUAR!!!
Peluncuran missile telah dilakukan oleh beberapa pesawat. Meledak di sana sini.
“Pasukan A mobile suit, masuk ke daerah kota!” perintah Kapten Roy.
Pasukan adalah Ryu, Yui, Hyuga, Key, Agito dan Obito, mereka segera masuk untuk menguasai bagian dalam kota. Dengan terpaksa, Ryu menembak pasukan musuh sampai tak berdaya. Dengan menggunakan pedangnya, Hyuga mulai menebas setiap pasukan mobile suit yang datang, Key dan Yui juga menembaki setiap pasukan yang datang.
“Agito, ayo lakukan,” kata Obito.
“Yosh! Kita hancurkan!” jawab Agito.
Mereka mulai berlari ke depan dan menembaki pasukan yang ada di depan Yui, Key, Ryu, dan Hyuga.
“Hebatkan?” sambil tertawa.
Semuanya mulai bersemangat, Ryu tetap saja melakukannya dengan terpaksa. Yui dan Hyuga mulai menikmati pertempurannya. Tiba-tiba semua mobile suit meluncurkan sebuah missile ke arahnya.
“Ryu!!!!” kata Hyuga dan Yui.
“Aku ..., tidak apa-apa ...,” kata Ryu berusaha berdiri.
Sebuah missile mengenai mobile suit Ryu, untung kerusakan tidak terlalu parah dan dapat digunakan kembali. Mereka kembali membentuk formasi HS. Dalam formasi ini mereka akan saling menjaga satu dengan yang lain. Sementara yang lain tetap maju ke depan untuk menguasai kota.
Pasukan udara mulai menggempur bagian tengah kota dengan missile tingkat tinggi. Pasukan mobile suit kota Hyuka berjatuhan. Semua kelompok kemudian bergegas menuju tengah kota untuk menguasai tempat Raja kota Hyuka berada.
“Semua, keluar dari mobile suit. Gunakan senjata dan mulai keliling cari pemimpin bedebah kota ini!” perintah Kapten Roy.
Seluruh pasukan kemudian masuk ke dalam istana dan mulai menyisiri setiap sudut. Karena sebelum Yui, Ryu, dan Hyuga pernah ke sini, mereka langsung menuju tempat pertama mereka bertemu Raja. Tapi Raja juga tak ada di situ.
“Kita cari ke mana lagi?” tanya Yui.
Mereka mulai mencari lagi, sebuah peluru menembus bahu Yui.
“Ahhh!” teriak Yui.
“Oh tidak! Cepat, cari tempat bersembunyi, ada pengguna sniper di sini,” kata Ryu.
“Ryu, tolong jaga, aku akan mencoba mengurangi pendarahan dibahunya,” kata Hyuga mengeluarkan alat P3Knya.
Hyuga mulai membaluti bahu Yui dengan perban. Tapi, peluru menghancurkan tulang bahu Yui. Ia tidak bisa menggerakkan tangan kanannya. Sebuah peluru melesat kencam ke arah pengguna sniper yang ditembakkan oleh Ryu.

To Be Continued~~

Human Strenght #10: Kami Lakukan

Perjalanan menuju kota Hyuka~~
“Kita sebaiknya mengambil senjata di base camp untuk jaga-jaga,” kata Hyuga.
“Hmm, oke kita pergi ke sana dulu,” kata Ryu.
Beberapa menit kemudian mereka sampai, mereka masuk untuk mengambil beberapa senjata dan kembali ke mobil untuk menyimpan senjata di bagian belakang. Tepat pukul 6 pagi hari, mereka sampai di gerbang kota Hyuka. Beberapa pasukan mobile suit menjaga gerbang. Seorang penjaga gerbang memperhentikan mobil mereka.
“Ada butuh apa kalian ke sini?” tanya penjaga gerbang.
“Kami membawa surat perdamaian dari kota Hyuka untuk Raja kalian,” kata Ryu.
Sambil tertawa terbahak-bahak, “Apa kau takut dengan serangan kota kami?” tanya sang penjaga.
“Pasukan yang kalian kirim ke kota Tokuro telah kami basmi, kami hanya ingin kedamaian, biarkan kami masuk!” bentak Yui.
“Berani juga wanita ini, ayo buka gerbangnya, biarkan mereka masu!” kata penjaga gerbang.
Gedung pemerintahan kota Hyuka~~
“Biarkan mereka masuk,” kata sang Raja sambil menghisap cerutunya.
Ryu, Yui, dan Hyuga masuk dengan perintah Raja. Mereka masuk dengan wajah tanpa ekspresi seperti biasa, dan membaca surat perdamaian.
“Kami, perwakilan dari kota Tokuro menginginkan perdamaian. Tak seharusnya peperangan ini terjadi, sudah terlalu banyak korban dari kota Hyuka dan kota Tokuro. Saya ketua tim Human Strenght memohon agar perang ini berakhir,” tegas Ryu.
“Yang benar saja?” sambil tertawa, “20 tahun lalu, saat kota ini masih belum maju, kami dipandang sebelah mata, kami ingin dikenal oleh dunia, bahwa kota kami dapat menghancurkan kota kuat!” tegas Raja.
“Apa anda pikir dengan hal itu anda dapat terkenal? Saya rasa tidak, kerakusan tidak lebih daripada kotoran,” kata Yui.
“Tolong hentikan ini, atau tidak kami bertiga akan membunuh anda!” gertak Hyuga.
Seluruh pengawal raja menodongkan senjata ke arah mereka. Tapi, Ryu menahan amarah Hyuga yang meluap-luap.
“Tenang, Hyuga,” kata Ryu.
“Sekali lagi, kami ingin meminta sebuah perdamaian, jika anda tidak mau, kami akan kembali dan menyerang kota anda,” kata Yui.
“TIDAK! Kalau kalian mau menyerang, kami siap memusnahkan kalian, meski pasukan yang kami kirim tadi pagi kalian hancurkan, kami tidak takut!” tegas Raja.
“Baiklah, kami akan menyerang, tunggu saja!” gertak Yui.
Mereka bertiga gagal membuat sebuah perdamaian. Mereka segera kembali ke kota Tokuro untuk memberitahu Kapten Roy.
Kota Tokuro (di dalam benteng)~~
“Kapten! Mereka datang!” teriak seorang penjaga gerbang.
“Biarkan mereka masuk!” kata Kapten Roy.
Tim Human Strenght berdiri di depan para prajurit perang. Dan mengumumankan pembubarannya dan menyetujui penyerangan ke kota Hyuka.
“Kami membubarkan tim ini dan siap mengorbankan hidup kami demi kota Tokuro dan menyerang kota Hyuka,” kata Ryu.
“Kami abdikan hidup kami untuk kota ini,” tambah Yui.
“Dan kami memendam rasa sakit masa lalu untuk kehebatan kota Tokuro,” tambah Hyuga lagi.
Akhirnya mereka kembali bergegas masuk barisan dan siap menerima perintah untuk menyerang kota Hyuka.

To Be Continued~~