Tulus?

Huaaam, konbanwa minnasan!

Mungkin sebagian dari kalian atau mungkin tidak ada sama sekali yang membaca ini. Tapi, ini bukan hal yang buruk, saya akan tetap melanjutkan omong kosong saya. Ya, saya lebih nyaman menulis saat suasana sedang sepi, saya juga tidak suka diperhatikan saat menulis.

Malam ini saya akan mencerita sebuah kejadian yang akan membuat Anda menyesal jika melakukannya.

"Jangan pernah sia-siakan seseorang yang menyayangi Anda dengan sangat tulus!"
Cerita ini bermula di sudut kota Tokyo. Kurasa sekitar setengah sepuluh malam dan daerah itu masih sangatl ramai. Di sudut sebuah persimpangan jalan, tepatnya dibawa lampu jalan yang dikelilingi oleh binatang kecil yang terbang di sekitar bohlam berwarna kuning.

Seorang pria, setidaknya ia terlihat seperti siswa SMA. Ia beberapa kali mengeluarkan sebuah benda dari saku celananya. Beberapa kali ia menghubungi seseorang melalui telepon genggam tersebut. Tak berapa setelah kesekian kalinya ia menelpon, akhirnya ia terlihat seperti berbicara.

"Sekarang kamu di mana?" tanya pria itu.
"Tunggu, aku masih di jalan," terdengar jelas dari telepon tersebut.
"Baiklah, aku akan menunggu lebih lama lagi," pria itu menaruh telepon itu ke dalam saku celananya.

Tak berapa kemudian, seorang wanita mungkin sebaya dengannya. Mata si pria terlihat berkaca-kaca seakan-akan ingin menangis melihar apa yang wanita tersebut lakukan. Wanita itu tersenyum dengan senyum penuh kebahagian.

"Siapa dia?" tanya pria itu.
"Oh ya perkenalkan, dia pacarku," jawabnya.

Dengan berat hati, sang pria bersalaman dengan si pria. Dengan alasannya, ia kemudian meninggalkan wanita tersebut.

Dari cerita di atas, kami menyimpulkan bahwa:

"Orang yang membutuhkanmu tidak akan jauh darimu, temukanlah dia di antara orang-orang yang mampu membuatmu tersenyum bahagia"



Post a Comment