Sehari sebelum
hari ini terjadi~
Semua seperti
biasa, orang-orang pergi bekerja, sekolah, dan mengerjakan kegiatan sehari-hari
seperti biasa. Tak ada keanehan, tak ada darah, tak ada suar rentetan amunisi
yang ditembakkan dan ledakan-ledakan.
Pusat Pertahanan
kota Miruka~
“Pak, ada benda
asing menuju bumi! Kecepatannya sangat cepat,” kata seorang staf.
“Hah?” kaget
Kepala Pertahanan kota Miruka.
“Apa yang akan
kita lakukan Pak? Senjata pemusnah belum sepenuhnya selesai,”
“Lalu kita
bagaimana? Jangan membuat kepanikan dulu,” katanya.
“Kemungkinan
mereka akan sampai ke bumi besok pagi,” katanya.
“Secepat itu?”
Sementara itu
di ruang kelas 3-B SMA Miruka~
Seluruh warga
tidak mengetahui akan kedatangan benda asing itu. Semua berjalan dengan lancar.
Proses pembelajaran juga masih seperti biasa.
“Yuuki!” teriak
guru yang mengajar di kelas 3-B
“Yuuki,
bangun,” kata Yuno membangunkan Yuuki.
Sang guru
melempari Yuuki dengan penghapus, tangan Yuuki dengan sigap menangkap menangkap
penghapus yang dilempar sang guru. Yuuki langsung berdiri dan berjalan ke depan
kelas untuk menyimpan penghapus itu.
“Maaf Pak!”
kata Yuuki sambil menundukkan badannya.
“Keluar dari
kelas saya!” perintah sang guru, “Sekolah ya sekolah, tidur ya tidur, cepat
keluar!” lanjutnya!
“Baik Pak,”
Yuuki memasukkan kedua tangan ke dalam celana dan berjalan meninggalkan kelas.
“Siapa yang mau
ikut dengan dia, silahkan tinggalkan kelas ini juga!” tegur sang guru.
Yuno dengan
muka agak sedih menundukkan kepala dan tetap duduk dibangkunya.
“Silahkan
lanjutkan pelajarannya Pak!” sahut Yuno dengan suara lantang.
Pelajaran Pak
Hyuga dilanjutkan. Beberapa menit kemudian bel tanda pelajaran selesai
berbunyi. Yuno segera membereskan perlengkapannya lalu berlari untuk mencari
Yuuki.
“Sebetulnya
kamu pintar, tapi kenapa kamu harus setiap hari begini?” tanya Yuno yang masih
berjalan di belakang Yuuki.
Yuuki berbalik,
“Siapa kamu? Peduli sekali? Ini hidup saya,” katanya yang berjalan meninggalkan
Yuno.
“Tunggu Yuuki!
Jangan pergi!” kata Yuno.
“Apa lagi?”
Yuuki berbalik.
“Tolong jangan
begini!” kata Yuno.
“Ah sudahlah!
Aku mau pulang, jangan sok peduli!” kata Yuuki dengan nada yang agak tinggi.
Yuuki
meninggalkan Yuno. Yuno secara tak sadar meneteskan air matanya. Air berusaha
menghapus air matanya tapi air matanya tak bisa berhenti menetes. Yuuki tidak
mengerti perasaan Yuno.
To be
continued~
Cerita
selanjutnya akan menceritakan keluarga Yuuki dan penyerangan makhluk asing yang
saya beri nama Yuji!
Post a Comment