“Apa kau
takut?” tanya Yuuki.
“Siapa yang
tidak takut dalam keadaan begini?” sahut Yuno.
Yuuki tidak
menjawab.
“Kenapa
membawaku? Kau khawatir?” tanya Yuno.
“Entahlah, aku
juga tidak punya alasan kenapa aku membawamu bersamaku,” jawab Yuuki.
Yuno
menggenggam tangan Yuuki dan bersandar dibahunya.
“Mungkin, kalau
aku bersamamu, aku akan selamat,” bisiknya.
Masih di
tempat sekitar jatuhnya pesawat~
“Pak, ini
berhasil, tepat dibagian itu adalah titik lemahnya,” kata sang penembak melalui
alat komunikasinya.
“Baiklah, semua
kembali ke sini!” kata Komandan Pertahanan (Kepala Pertahanan)
“Siap!”
Para pasukan
menggenggam senjatanya, dan berkumpul dihadapan Komandan Pertahanan. Komandan
telah mengambil keputusan selanjutnya.
“Kita sudah
mengetahui kelemahannya, ini akan jadi hari yang mudah untuk memusnahkan mereka
dalam beberapa jam,” kata Komandan, “Kumpulkan semua pasukan yang gugur dan
bakar mayatnya, mereka sudah melakukan yang terbaik,” lanjutnya.
“Komandan,”
kata Kapten Ken yang baru saja mendapat kabar, “Pusat Pertahanan dalam keadaan
masalah, penduduk yang selamat ingin mengambil alih helikopter dan meninggalkan
kota,” lanjutnya.
“Baiklah
semuanya, kita kembali!” perintah Komandan Guryu Hyaku.
Menuju Pusat
Pertahanan~
“Apakah kita
akan selamat?” kata Ken.
“Kau takut
Kapten?”
“Entahlah, saya
kurang yakin untuk hal ini, kurasa mereka lebih hebat,” ungkapnya.
“Pasti kita
bisa Pak!” katanya.
Sebuah rentetan
peluru terdengar yang membuat pasukan berhenti untuk melihatnya.
“Yuno! Apa kau
bisa gunakan ini? Aku kehabisan amunisi di sini,” kata Yuuki.
“Baiklah, ini
takkan mempan Yuuki,” kata Yuno terus menambak.
“Yuno!!” teriak
Kapten Ken.
“Ayah! Kami butuh
bantuan di sini,” teriak Yuno ke arah Kapten Ken.
Sebuah RPG
mengarah ke punggung Yuji dan membuat ledakan yang cukup keras. Tak disangka,
Yuji meregenerasi punggungnya dengan cepat. Seluruh pasukan yang ada di lokasi
kaget. Padahal sebelumnya Yuji tidak meregenerasi pelindung yang ada di
punggungnya.
To be
continued~
Post a Comment