Rain Drop #06: Pertahanan

Sebuah ledakan terjdi di bagian selatan Pusat Pertahanan. Yuji beberapa kali menembakkan rudal ke arah dinding. Dinding Pusat Pertahanan kota Miruka terbuat dari baja terkuat dengan berbagai lapis bahan setelah dinding baja. Ketebelan dinding mencapai 2 meter dan tinggi hanya 10 meter. Tinggi Yuji sendiri sebesar manusia biasa, sekitar 1,8 meter.
“Tembakkan RPG!” kata Kapten Ken yang juga seorang pengguna RPG.
5 buah RPG menembak ke arah Yuji. Duaaaar! Yuji terlempar jauh ke belakang. Namun, Yuji segera berdiri dan mengalihkan pandangannya ke arah pasukan Kapten Ken.
“Semuanya menghindar!” kata Kapten yang melihat sebuah rudal ingin ditembakkan ke arah mereka.
Sebagian pasukan yang bersama Kapten Ken mati karena serangan itu. Jatuh terpental ke bawah, terkena serpihan di leher, dan pakaian Kapten Ken berlumur darah anggotanya yang mati. Yuji berlari ke arah dinding.
“AH! Sial! Mereka bisa berlari vertikal di dinding! Takkan ku biarkan,” katanya sambil membidik Yuji yang berlari di dinding.
“Kapten, ayo kita pergi, pasukan Kapten Fuyu juga sudah kembali ke markas, ini terlalu berbahaya,” kata Eron anggotanya.
“Apa kau tidak lihat di sini, dia bisa berlari di dinding!” kata Kapten Ken menggertak, “Gunakan RPGmu cepat! Bidik punggungnya,”
“S-siap pak!” katanya.
Dua buah RPG ditembakkan ke arah punggung Yuji, pelindung kelemahan Yuji terlepas dan Yuji terpental lagi ke bawah dengan punggung menghadap ke atas. Kapten Ken segera mengisi RPG dan menembak kelemahan Yuji dan Yuji meledak.

Rain Drop #05: Training Centre

Pusat Pertahanan Kota Miruka~
“Tolong perhatiannya!” kata Komanda Pertahanan melalui mikrofon.
Seluruh penduduk yang dievakuasi ke Pusat Pertahanan diam dan menghadap ke arah Komandan. Seluruh penduduk terlihat sangat ketakutan, darah akibat terluka masih ada di pakaian mereka. Komandan masih terdiam melihat orang-orang yang ada di hadapannya.
“Kau bisa jamin hidup kami?” teriak seseorang dari kerumunan.
“Iya! Apa kau bisa jamin itu?” teriak seseorang lagi.
Gerutu-gerutu tidak jelas mulai bergema di pelataran pusat pertahanan. Seluruh penduduk mulai ribut dan tidak bisa diatur karena sangat takut akan kematian.
“DIAM!” teriak Komandan.
Seluruh orang langsung diam. Mengarahkan pandangan ke arah Komandan.
“Kami siap mempertaruhkan hidup kami untuk menyelamatkan kalian, jadi tolong hargai kami,” kata Komandan.
“Halah, dari dulu tugas kalian memang begitu,” sahut seseorang dari kerumunan.
“Kami akan mengirim kalian ke pusat pengungsian penduduk bumi, kami tidak bisa mengangkut kalian sekaligus,” menghela nafas, “Jadi, yang didahulukan adalah anak-anak dan wanita, untuk kaum lelaki nanti setelah seluruh wanita dan anak selesai,” jelasnya.
“Apakah kita berangkat malam ini Komandan?” tanya Kapten Ken.
“Ia, kita biarkan para penduduk untuk beristirahat,” jawab Komandan.

Rain Drop #04: Regeneration

“Apa kau takut?” tanya Yuuki.
“Siapa yang tidak takut dalam keadaan begini?” sahut Yuno.
Yuuki tidak menjawab.
“Kenapa membawaku? Kau khawatir?” tanya Yuno.
“Entahlah, aku juga tidak punya alasan kenapa aku membawamu bersamaku,” jawab Yuuki.
Yuno menggenggam tangan Yuuki dan bersandar dibahunya.
“Mungkin, kalau aku bersamamu, aku akan selamat,” bisiknya.
Masih di tempat sekitar jatuhnya pesawat~
“Pak, ini berhasil, tepat dibagian itu adalah titik lemahnya,” kata sang penembak melalui alat komunikasinya.
“Baiklah, semua kembali ke sini!” kata Komandan Pertahanan (Kepala Pertahanan)
“Siap!”
Para pasukan menggenggam senjatanya, dan berkumpul dihadapan Komandan Pertahanan. Komandan telah mengambil keputusan selanjutnya.
“Kita sudah mengetahui kelemahannya, ini akan jadi hari yang mudah untuk memusnahkan mereka dalam beberapa jam,” kata Komandan, “Kumpulkan semua pasukan yang gugur dan bakar mayatnya, mereka sudah melakukan yang terbaik,” lanjutnya.
“Komandan,” kata Kapten Ken yang baru saja mendapat kabar, “Pusat Pertahanan dalam keadaan masalah, penduduk yang selamat ingin mengambil alih helikopter dan meninggalkan kota,” lanjutnya.
“Baiklah semuanya, kita kembali!” perintah Komandan Guryu Hyaku.

Rain Drop #03: Destroyed

Pusat Pertahanan~
“Pak! Sebentar lagi benda itu menambrak atmosfer!” kata seorang staf.
“Penghitungan mundur untuk sampai daratan sekita semenit,” sahutnya.
“Ah sial! Siapkan pasukan untuk mengevakuasi para penduduk,”
“Siap!”
Tempat jatuhnya pesawat Yuji~
Seluruh pasukan mengevakuasi penduduk dengan cepat. Karena didesak oleh waktu, para pasukan kewalahan. Sebuah ledakan besar terdengar keras. Banyak penduduk yang penasaran akan benda itu. Banyak dari mereka langsung berlari dan suara rentetan peluru membunuh mereka semua.
“Ah sial! Bawa mereka dengan cepat! Ada musuh tak dikenali di sini!” teriak Ken seorang tentara.
Tangisan, ledakan, dan rentetan peluru tidak berhenti terdengar. Yuji menembaki pasukan polisi yang membantu penduduk yang berlari. Satu persatu polisi mati terkena tembakan.
“Hubungi kantor pusat! Musuh kita tidak mempan dengan senjata ini!” kata Ken yang memegangi bahunya yang tertembak.
“Siap! Apakah kau baik-baik saja Pak!?” tanya anggotanya.
“Sudah, cepat minta bantuan, kita kewalahan di sini!” katanya.

Rain Drop #02: It’s a Secret!

Sehari sebelum hari ini terjadi~
Semua seperti biasa, orang-orang pergi bekerja, sekolah, dan mengerjakan kegiatan sehari-hari seperti biasa. Tak ada keanehan, tak ada darah, tak ada suar rentetan amunisi yang ditembakkan dan ledakan-ledakan.
Pusat Pertahanan kota Miruka~
“Pak, ada benda asing menuju bumi! Kecepatannya sangat cepat,” kata seorang staf.
“Hah?” kaget Kepala Pertahanan kota Miruka.
“Apa yang akan kita lakukan Pak? Senjata pemusnah belum sepenuhnya selesai,”
“Lalu kita bagaimana? Jangan membuat kepanikan dulu,” katanya.
“Kemungkinan mereka akan sampai ke bumi besok pagi,” katanya.
“Secepat itu?”
“Kecepatannya memcapai 400KM/jam Pak!” jelasnya.

Rain Drop #01: Blood

Kehidupanmu tergantung bagaimana caramu menghadapinya. Apakah kau akan menyerah dalam ketakutan atau melawan rasa takut untuk mendapatkan apa yang kau inginkan. Ketika dunia dan orang di sekitarmu tidak memercayai dan mengabaikanmu, buat mereka mengetahui keberadaanmu. Jika tak mampu, jangan pernah putus asa untuk mendapatkan itu.
Seorang anak berlari dari dalam rumahnya untuk melihat apa yang terjadi. Sebuah benda asing jatuh di sekitar tempat tinggalnya. Ia mulai berlari lagi untuk medekati benda itu. Sebuah makluk hidup keluar dari benda yang terlihat seperti pesawat. Makhluk itu menodongkan sebuah senjata ke arah sang anak. Menembaki sang anak tanpa rasa bersalah. Beberepa benda yang mungkin sebuah pesawat mulai berjatuhan seperti hujan di kota Miruka. Pesawat ada yang menghantam gedung dan menyebabkan gedung rubuh.
Penduduk kota yang ingin menyelamatkan diri sangat panik dan tak tau apa yang akan mereka lakukan. Beberepa orang mengakhiri hidupnya dengan melompat dari gedung, polisi juga kewalahan menangani musuh yang juga menggunakan sejata.

Naif

Rapatkan hati dalam senandung rindu
Selaksa senja menemaniku
Silau nampak datang dari sana
Penuh untain kasih dari-Nya

Entah berapa banyak hal lagi
Berapa banyak dari mereka akan pergi
Datang dan pergi sesuka hati
Jikalau waktu kembali
Izinkan aku untuk tak mengenalmu

Kadang sudah tiba saatnya untuk hari ini
Tapi, aku tak terima kenyataan yang gila
Apakah aku terlalu naif atau apa
Jalan hidupku telah ada dan diatur oleh-Nya

Kuizin Dia mengaturnya
Aku adalah seorang aktor kehidupan
Berjalan mencari sosok sang senja
Hingga cahaya hilang tertelan malam

Trick!

Hmm, saya rasa postingan kali ini agak gaje, pengalaman hidup saya dapat tentang bagaimana cara memperlakukan peremuan. Jika diam salah, terlalu banyak omong salah, entahlah bagaimana menghadapi cewek seperti yang sekarang saya hadapi. Dia terlalu serius dulu, jadi begini jadinya.

Ada beberapa saran yang saya akan priotitaskan kepada anda yang mengalami yang namnya susah berteman dengan perempuan yang disukai xD. 

  1. Kalau dekat, cukup bicara sekali dan hari menarik perhatiannya. Kalau tau hobinya, dalami dulu hobinya karena ini adalah point utama untuk kalian. Nah, kalau nggak tau hobinya? hmm ini akan terasa sulit mblo xD.
  2. Setelah bertukar pendapat dengan hobinya, usahakan jangan terlalu monoton, monoton di sini adalah materi pembicaraanya, karena nanti dia bosan. Kalau mau lebih greget gak usah kamu temani lagi. Nanti marah, bagaimana? Kalau memang kamu asyik orang cobalah, jangan takut. Jual mahal sekali-kali xD.
  3. Abaikan, coba jangan ganggu dia beberapa hari. Biarkan dia mencarimu, jika tidak mencari bagaimana? Coba kirim sebuah pesan singkat, kalau dibalas, kamu jangan balas xD. Yah kita coba saja, kemungkinan berhasil cuma 34% karena saya coba dan hasilnya juga sekitar begitu. mending ada daripada tidak ada sama sekali.
Jalin terus pertemanan, lebih asyik makin dekat.
Sayonara...

Human Strenght #12: Akhir Segalanya

Yui masih saja terbaring dipangkuan Hyuga.
“Hyuga, Ryu, kenapa aku tidak merasakan tanganku?” tanya Yui menahan sakit.
“Kau tidak merasakan ini,” kata Ryu yang segera memegang tangan Yui.
“Ia Ryu, aku tidak bisa merasakan ini,” kata Yui, “Aku kehabisan darah?” tanyanya.
“Jika darahmu habis, ada darahku dan darah Hyuga,” kata Ryu.
“Darahku banyak kok, tenang saja,” kata Hyuga yang daritadi meminta bantuan.
“Seandainya aku tak gegabah, aku mungkin tidak akan tertembak,” kata Yui sambil tersenyum.
“Ah! Sudah jangan dipikirkan,” kata Hyuga.
Sekitar beberapa menit kemudian petugas penyelamat datang dan mulai membawa Yui ke tempat aman. Ryu dan Hyuga kembali menyusuri setiap lorong yang gelap dengan sebuah light stick berwarna merah.
“Ryu, sebelah sana, ada ruangan yang terlihat terang,” kata Hyuga sedikit berbisik.
“Ok, kita ke sana, pakai helmmu, kita akan mencobanya,” kata Ryu yang mengeluarkan helm lalu memakainya.
Mereka dengan perlahan berjalan ke arah ruangan itu, Ryu mengangkat tangan dan menggenggam menandakan Hyuga harus berhenti. Ryu dan Hyuga mempersiapkan senjata buatannya RX340.
Rentetan seratus peluru menguasai sunyi di ruangan itu. Namun, hanya sebuah memo di sebuah kursi yang bertuliskan “Carilah aku semampumu, fokus dan bertahan.” Melihat kertas itu, Ryu dan Hyuga meninggalkan ruangan dan berlari menuju Kapten Roy.
“Kapten, kami tidak menemukan pemimpinnya!” ucap tegas Ryu.
“Sudah, kita akan kembali ke kota untuk beristirahat dan menyiapkan pasukan jika ada serangan yang datang,” kata Kapten Roy.
Seluruh pasukan kembali ke kota. Hyuga dan Ryu berada satu mobil dengan Yui yang terbaring lemah di pembaringannya. Hyuga dan Ryu memengan tangan Yui di kedua arah. Ryu sebelah kanan dan Hyuga disebelah kiri. Perjalanan ke kota Tokuro tidaklah memakan waktu. Suara pesawat melintas di atas mereka.
Kota Tokuro~~
“Semua pasukan yang terluka bawa ke ruang medis, seluruh pasukan boleh beristirahat, malam kita penuh dengan darah,” kata Kapten Roy. “Kita belum pemimpinya, mungkin mereka takut,” tambah kata Kapten sambil tertawa dan meminum air yang ada di hadapannya.
Seluruh pasukan melepas lelah dengan berbaring di halaman istana, tapi Ryu dan Hyuga bergegas ke ruang medis untuk melihat keadaan Yui yang sedang mengelami pendarahan.
“Senjata ini hebat!” kata Hyuga memperlihatkan RX340.
“Umm?” Yui setengah sadar.
“Kau masih tak kuat? Apalah?”  kata Hyuga mencubit pipi Yui.
Untuk pertama kalinya mereka betiga tertawa lepas seperti sekarang. Di balik pintu, Key, Agito, dan Obito berdiri sambil menenteng RUZ900.
“Baru kali ini kami melihat kalian tertawa,” kata Agito.
“Kalian tampak keren dengan canda tawa kalian itu, oh ya kenapa bisa Yui tertembak?” tanya Key.
“Aku yang gegabah untuk masuk ruangan duluan,” kata Yui.
“Ryu, Hyuga, kau hebat! Human Strenght bukan kelompok penentang robot, kelompok Human Strenght adalah kita, pembuat kedamaian,” kata Key.
“Ah, sudahlah, kelompok itu sudah tiada,” kata Ryu.
“Betul, kami adalah bagian dari kota ini, kami telah mengikhlaskan kepergian orang tua kami,” tambah Hyuga.
Akhirnya, kota Hyuka hancur oleh serangan kota Tokuro. Pemimpin kota Hyuka Raja Jiwop Hoss dan pemimpin pasukan perang Kapten Levi tidak ditemukan. Kerusakan di kota Tokuro dengan cepat diperbaiki kembali, kehidupan di kota Tokuro normal kembali. Tanpa adanya lagi peperanan, musuh lama telah hancur kembali.
[Tamat]

Human Strenght Karakter

Nah, kali ini saya akan memberi sedikit ilustasi tentang cerita fiksi saya yang judulnya Human Strenght. Nah saya hanya bisa mengilustrasikan tokoh-tokoh utama saja. Karena kemampuan menggambar saya tidaklah hebat.

Ini karya teman Otaku saya, namanya Yozora
  
Kalau ini buatan saya xD

Bisalah dibedakan mana yang amatir mana yang udah biasa xD

Human Strenght #11: Counter Attack (Part 2)

Lapangan latihan~~
“Saya mau semua pesawat mengudara untuk menyerang kota Hyuka. Sisakan sedikit pasukan mobile suit untuk menjaga kota. Umumkan kepada rakyat untuk menggunakan mobile suit mereka untuk jaga-jaga. Jangan biarkan warga sipil wanita dan anak-anak menggunakan mobile suit. Cukup pria saja!” perintah Kapten Roy.
Seluruh pesawat dan pasukan telah bersiap untuk menyerang kota Hyuka.
Suuuuuuuuusssst~~~ DUAR!!!
Peluncuran missile telah dilakukan oleh beberapa pesawat. Meledak di sana sini.
“Pasukan A mobile suit, masuk ke daerah kota!” perintah Kapten Roy.
Pasukan adalah Ryu, Yui, Hyuga, Key, Agito dan Obito, mereka segera masuk untuk menguasai bagian dalam kota. Dengan terpaksa, Ryu menembak pasukan musuh sampai tak berdaya. Dengan menggunakan pedangnya, Hyuga mulai menebas setiap pasukan mobile suit yang datang, Key dan Yui juga menembaki setiap pasukan yang datang.
“Agito, ayo lakukan,” kata Obito.
“Yosh! Kita hancurkan!” jawab Agito.
Mereka mulai berlari ke depan dan menembaki pasukan yang ada di depan Yui, Key, Ryu, dan Hyuga.
“Hebatkan?” sambil tertawa.
Semuanya mulai bersemangat, Ryu tetap saja melakukannya dengan terpaksa. Yui dan Hyuga mulai menikmati pertempurannya. Tiba-tiba semua mobile suit meluncurkan sebuah missile ke arahnya.
“Ryu!!!!” kata Hyuga dan Yui.
“Aku ..., tidak apa-apa ...,” kata Ryu berusaha berdiri.
Sebuah missile mengenai mobile suit Ryu, untung kerusakan tidak terlalu parah dan dapat digunakan kembali. Mereka kembali membentuk formasi HS. Dalam formasi ini mereka akan saling menjaga satu dengan yang lain. Sementara yang lain tetap maju ke depan untuk menguasai kota.
Pasukan udara mulai menggempur bagian tengah kota dengan missile tingkat tinggi. Pasukan mobile suit kota Hyuka berjatuhan. Semua kelompok kemudian bergegas menuju tengah kota untuk menguasai tempat Raja kota Hyuka berada.
“Semua, keluar dari mobile suit. Gunakan senjata dan mulai keliling cari pemimpin bedebah kota ini!” perintah Kapten Roy.
Seluruh pasukan kemudian masuk ke dalam istana dan mulai menyisiri setiap sudut. Karena sebelum Yui, Ryu, dan Hyuga pernah ke sini, mereka langsung menuju tempat pertama mereka bertemu Raja. Tapi Raja juga tak ada di situ.
“Kita cari ke mana lagi?” tanya Yui.
Mereka mulai mencari lagi, sebuah peluru menembus bahu Yui.
“Ahhh!” teriak Yui.
“Oh tidak! Cepat, cari tempat bersembunyi, ada pengguna sniper di sini,” kata Ryu.
“Ryu, tolong jaga, aku akan mencoba mengurangi pendarahan dibahunya,” kata Hyuga mengeluarkan alat P3Knya.
Hyuga mulai membaluti bahu Yui dengan perban. Tapi, peluru menghancurkan tulang bahu Yui. Ia tidak bisa menggerakkan tangan kanannya. Sebuah peluru melesat kencam ke arah pengguna sniper yang ditembakkan oleh Ryu.

To Be Continued~~

Human Strenght #10: Kami Lakukan

Perjalanan menuju kota Hyuka~~
“Kita sebaiknya mengambil senjata di base camp untuk jaga-jaga,” kata Hyuga.
“Hmm, oke kita pergi ke sana dulu,” kata Ryu.
Beberapa menit kemudian mereka sampai, mereka masuk untuk mengambil beberapa senjata dan kembali ke mobil untuk menyimpan senjata di bagian belakang. Tepat pukul 6 pagi hari, mereka sampai di gerbang kota Hyuka. Beberapa pasukan mobile suit menjaga gerbang. Seorang penjaga gerbang memperhentikan mobil mereka.
“Ada butuh apa kalian ke sini?” tanya penjaga gerbang.
“Kami membawa surat perdamaian dari kota Hyuka untuk Raja kalian,” kata Ryu.
Sambil tertawa terbahak-bahak, “Apa kau takut dengan serangan kota kami?” tanya sang penjaga.
“Pasukan yang kalian kirim ke kota Tokuro telah kami basmi, kami hanya ingin kedamaian, biarkan kami masuk!” bentak Yui.
“Berani juga wanita ini, ayo buka gerbangnya, biarkan mereka masu!” kata penjaga gerbang.
Gedung pemerintahan kota Hyuka~~
“Biarkan mereka masuk,” kata sang Raja sambil menghisap cerutunya.
Ryu, Yui, dan Hyuga masuk dengan perintah Raja. Mereka masuk dengan wajah tanpa ekspresi seperti biasa, dan membaca surat perdamaian.
“Kami, perwakilan dari kota Tokuro menginginkan perdamaian. Tak seharusnya peperangan ini terjadi, sudah terlalu banyak korban dari kota Hyuka dan kota Tokuro. Saya ketua tim Human Strenght memohon agar perang ini berakhir,” tegas Ryu.
“Yang benar saja?” sambil tertawa, “20 tahun lalu, saat kota ini masih belum maju, kami dipandang sebelah mata, kami ingin dikenal oleh dunia, bahwa kota kami dapat menghancurkan kota kuat!” tegas Raja.
“Apa anda pikir dengan hal itu anda dapat terkenal? Saya rasa tidak, kerakusan tidak lebih daripada kotoran,” kata Yui.
“Tolong hentikan ini, atau tidak kami bertiga akan membunuh anda!” gertak Hyuga.
Seluruh pengawal raja menodongkan senjata ke arah mereka. Tapi, Ryu menahan amarah Hyuga yang meluap-luap.
“Tenang, Hyuga,” kata Ryu.
“Sekali lagi, kami ingin meminta sebuah perdamaian, jika anda tidak mau, kami akan kembali dan menyerang kota anda,” kata Yui.
“TIDAK! Kalau kalian mau menyerang, kami siap memusnahkan kalian, meski pasukan yang kami kirim tadi pagi kalian hancurkan, kami tidak takut!” tegas Raja.
“Baiklah, kami akan menyerang, tunggu saja!” gertak Yui.
Mereka bertiga gagal membuat sebuah perdamaian. Mereka segera kembali ke kota Tokuro untuk memberitahu Kapten Roy.
Kota Tokuro (di dalam benteng)~~
“Kapten! Mereka datang!” teriak seorang penjaga gerbang.
“Biarkan mereka masuk!” kata Kapten Roy.
Tim Human Strenght berdiri di depan para prajurit perang. Dan mengumumankan pembubarannya dan menyetujui penyerangan ke kota Hyuka.
“Kami membubarkan tim ini dan siap mengorbankan hidup kami demi kota Tokuro dan menyerang kota Hyuka,” kata Ryu.
“Kami abdikan hidup kami untuk kota ini,” tambah Yui.
“Dan kami memendam rasa sakit masa lalu untuk kehebatan kota Tokuro,” tambah Hyuga lagi.
Akhirnya mereka kembali bergegas masuk barisan dan siap menerima perintah untuk menyerang kota Hyuka.

To Be Continued~~

Human Strenght #9: Counter Attack

Setelah pasukan udara dan darat berusaha keras mempertahankan kota Tokuro. Jumlah korban dari pihak kota Hyuka sangat banyak dibandingkan dari kota Tokuro. Benteng pertahanan masih kokoh berdiri melindungi Raja.
Di tempat persembunyian Raja~~
“Apakah anda baik-baik saja? Kami akan melakukan serangan balik,” kata Kapten Roy.
“Ya, saya baik-baik saja, jika memang niatmu begitu, tolong jangan sampai ada yang terluka,” kata sang Raja.
“Siap,” kata Kapten Roy, “Siapkan pasukan mobile suit dan pesawat tempur untuk menyerang kembali kota Hyuka,” perintahnya ke salah satu pasukan.
Kota Tokuro bagian selatan~~
“Apa kalian baik-baik saja?” kata Hyuga ke Agito dan Obito.
“Ya, seperti yang kalian lihat, kami baik-baik saja, terima kasih bantuannya,” kata Obito.
“Bagaimana daerah bagian barat?” tanya Agito.
“Di sana sudah aman,” kata Hyuga.
“Ada berapa anggotamu yang terluka?” tanya Ryu.
“Kami di sini hanya terbagi dalam empat kelompok, yang terluka ada dua kelompok dan beberapa anggota kami juga ada yang tertembak,” jelas Obito.
Tiba-tiba Key Nodul datang, “Sudah perpincangannya? Kapten Roy menyuruh seluruh pasukan latih dan pengguna mobile suit berkumpul di dalam benteng,” kata Key.
“Pelatih di mana?” tanya Agito.
“Dia pergi duluan, sekarang cepat, semua pasukan sudah mulai berangkat,” kata Key.
Mereka mulai berlari menuju benteng. Mereka belum tau bahwa Kapten Roy ingin menyerang balik kota Hyuka.
“Apa semua sudah hadir?!” teriak Kapten Roy di depan gerbang benteng.
Seluruh pasukan yang hadir berteriak tegas untuk menjawab pertanyaan sang Kapten. Kapten Roy mulai menjelaskan tujuan untuk menyerang kota Hyuka pada pukul 4 dini hari. Kota Tokuro terlalu lama diserang oleh kota Hyuka, beberapa mobile suit tak bisa dipakai lagi.
“Saya, Ryuuzaki Ryu! Menentang untuk melakukan serangan balik!” teriaknya.
Seluruh pasukan menoleh ke arahnya. Dengan tangan di dada, Ryuuzaki kemudian menjelaskan semuanya.
“Saya adalah anggota Human Strenght penentang penggunaan robot dalam peperangan! Saya mencuri bahan dari gudang senjata! Sudahi peperangan ini!” tegasnya.
Seluruh pasukan tambah kaget mendengar perjelasan Ryuuzaki. Yui dan Hyuga hanya menunduk, kemudian mereka berteriaknya.
“Kami bertiga anggota Human Strenght! Kami hanya bertiga!” teriak Hyuga dan Yui.
“Stop! Pengawal tangkap mereka dan letakkan di sel tahanan!” perintah Kapten Roy.
“Kapten, apa kau takut? Kita bisa saja hidup damai kalau dari dulu Raja mengirim permintaan pelarangan penggunaan robot dalam perang! Tak ada serangan ini, lima tahun yang lalu, saat orang tua kami di bunuh!” tegas Ryuuzaki.
“Pengawal tahan!” Kapten Roy memerintah pengawal untuk berhenti.
“Lalu apa maumu?” tanya Kapten Roy.
“Kita kirim perwakilan damai ke kota Hyuka, jika tidak ada yang mau, kami bertiga siap!” tegas Ryuuzaki.
“Iya, kami siap!” tambah Yui dan Hyuga.
“Jika ini gagal, kalian tim Human Strenght harus membubarkan tim kalian dan kita akan menghancurkan kota Hyuka!” tegas Kapten Roy.
Kelompok Human Strenght menerima tantangan dari sang Kapten. Setelah peredebatan selesai, tim Human Strenght segera mengambil mobil dan pergi menuju kota Hyuka.

To Be Continued~~