Dibalik Sebuah Kata Maaf

     Dalam hal ini, biasanya saya sedang mengalami problema yang sudah saya hadapi sebelumnya, dan masih ragu untuk menggunakan cara yang sama untuk menyelesaikan masalah ini. Mungkin, saat akan meminta maaf kita akan merasakan rasa malu (saya saja tak bisa mengelak). Rasa malu itu kadang datang, karena sudah lama tidak berbicara dengan si dia.

     Tapi, kadang ada hal yang saya tidak suka, yakni sifat yang terlalu angkuh untuk memberikan maafnya, "Memaafkan lebih baik daripada meminta maaf," tapi mau apalagi? mungkin orang itu sudah terlalu dendam dan tidak suka lagi ditambah tak ingin berteman lagi dengan kita. Jika itu yang dia mau? Silahkan tinggalkan.

    Biarkan dia berpegang kukuh pada pendiriannya, tapi kalian jangan sekali-kali membalasnya dengan hal yang sama. Karena, kalian tidak berbeda dengan dia yang marah kepada kita. Ada beberapa hal yang harus kita tingkatkan di sini, yaitu :


  • Rasa sabar
  • Rasa percaya diri
        Rasa sabar memang menjadi salah satu pokok yang harus kita tingkatkan di sini. Apalagi orang yang bermusuhan denga kita, adalah orang yang sedikit tau tentang kita. Dan tau beberapa kejelekan kita. Mungkin kita akan dihina habis-habisan oleh si dia. Sabar intinya, jadi apa yang ia lakukan atau apa yang ia katakan tentang kita, kita tidak usah memberi tanggapan.

       Kedua, rasa percaya diri, nah ini juga yang harus ditingkatkan. Karena biasanya, kita akan merasa sendiri. Rasa sendiri itu sulit digambarkan dengan kata-kata tapi intinya kita merasa sendiri dilingkungan kita, bersama si dia. Saya sendiri, jika ada yang marah dengan saya. Saya langsung menyelesaikannya, tapi kadang ada masalah yang berlarut-larut dan sulit atau mungkin tidak bisa diselesaikan.

      Jadi, kesimpulannya adalah kita harus selalu menjaga perasaan seseorang agar tidak terjadi hal seperti di atas, karena jika kita salah lingkah, kita akan jatuh ketitik terbawah secara perlahan.

Post a Comment