Bukan Menjadi Kita (Part 5)

           Zackhy masih tertunduk lesuh dan sesekali memerhatikan Andy dan Farah. Tak lama kemudian guru mata pelajaran bahasa Indonesia, yakni Ibu Yati. Guru ini dipanggil sebagai Lady Killer, tidak usah bertanya lagi kenapa guru ini dipanggil begitu.


Jam istirahat, Andy dan Farah di kantin duduk bersama, Zackhy dari belakang memegang bahu Andy lalu memukulnya, Andy berada dibawah. Tangan Zackhy medarat di pipi Andy, Farah histeris, teman-teman berkerumung, perkelahian Zackhy dan Andy berlangsung sengit. Sekarang, Andy yang berada di atas dan memukul dengan keras bagian kepala Zackhy. Zackhy tak mau kalah, ia menangkis dan membalas pukulannya.

“Zackhy,” menepuk bahunya, “Hei, kenapa mengkhayal?” tanya Andy.
“Ahhh diam, mau aku pukul lagi?” masih terbawa khayalannya.
“Maaf?” kata Andy.
“Nggak,” terpotong, “Maksud aku, kamu kenapa?” lanjut Zackhy.
“Oo, aku mau kamu gabung sama kami,” jawab Andy.
“Maksudnya?” terpotong dan melihat ke arah Farah yang melambaikan tangan.
“Udah, sini aja,” kata Andy sambil menarik Zackhy bergabung.

Khayalannya terlalu tinggi, untung saja itu hanya sebuah khayalan. Jika tidak itu pasti akan menjadi berita hangat dan menjadi masalah besar. Satu pelajaran yakni dapat diambil, jangan pernah mengkhayal terlalu tinggi, karena khayalan itu mampu membuatmu larut dan bisa saja tak kembali ke dunia nyata. Tapi, bermimpilah dan wujudkan mimpimu dengan usaha dan do’a.

Bersambung ...


Post a Comment