Nine One Solidarity (Part 6)


Nah, tadi itu kami lagi mengadakan rapat dadakan, seperti DPR yang menghabiskan waktu dan tak memiliki hasil dari hasil rapat. Begitu pula dengan kelas kami yang tadi mengadakan rapat. Mengungkapkan pendapat masing-masing dan wajib atau harus dimenangkan.

Kami sebagai laki-laki hanya mengungkap pendapat seadanya, jika tak diterima yang walkout, atau kasih naik kaki di meja. Lihat kakinya temanku, aduh kalau di DPR dilakukan kayaknya bagus (LOL).

Asal kalian tau, masalahnya hanya menutup jendela, telat melaksanakan piket, dan memberi denda bagi yang tidak melaksakan piket.

Tapi, akhirnya ketuanya menyerah dan hampir menyerahkan secara penuh kekuasaan di dalam kelas. Entahlah apa yang terjadi karena yang lihat ketuanya kewalahan menghadapi anggota-anggotanya. 

Post a Comment