Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Sastra

Tadi saya di tanya sama Ibu guru apa itu sastra, yah pas di jawab bukan salah sih jawabannya tdi kurang tepat nah saya akan memposting tentang sastra di blog saya ini.

Sebuah sastra (cerpen, Novel, drama, dan puisi) adalah hasil rekaan atau ciptaan pengarang. Unsur-unsur sastra dibedakan atas dua macam yaitu :
  1. Unsur Intrinsik
  2. Unsur Ekstrinsik



Unsur Ekstrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra dari luar.
  1. Latar belakang kehidupan pengarang
  2. pandangan hidup pengarang
  3. situasi sosial, budaya yang melatari lahirnya karya sastra tersebut.



Unsur Intriksik adalah unsur sastra yang memengaruhi terciptanya :
  1. Tokoh / Penokohannya karya sastra dari dalam.
  2. Tema.
  3. Plot / Alur.
  4. Gaya Bahasa.
  5. Sudut pandang / Point of view.
  6. Amanat.
  7. Latar / Setting.


Tokoh Adalah Individu yang berperan dalam cerita, yang mengalami peristiwa atau berkelakuan di dalam berbagai peristiwa dalam cerita.
  • Tokoh Utama (Protagonis)
  • Tokoh Antagonis = Tokoh yang berlawanan dengan tokoh utama.
  • Tokoh Tirtagonis = Tokoh pelerai.
  • Tokoh pembantu / peran pembantu / figuran
Penokohan adalah Pelukisan tokoh crita baik keadaan lahir maupun batinnya, termasuk keyakinan hidupnya, adat istiadatnya, dn sebagainya.
Ada 3 macam cara untuk melukiskan atau menggambarkan watak.
1. Cara Analitik adalah pengarang menceritakan atau menjelaskan watak tokoh cerita secara langsung.
2. Cara Dramatik adalah pengarang tidak secara langsung menceritakan watak tokoh seperti pada cara analitik, melainkan menggambarkan watak tokoh dengan cara :
  • Meluaskan Tempat atau Lingkungan sang tokoh
  • Menampilkan dialog antar tokoh dan dari dialog-dialog itu akan tampak watak para tokoh dalam cerita.
  • menceritakan tingkah laku perbuatan atau reaksi tokoh terhadap suatu peristiwa.
3. Cara Campuran adalah pengarang menggunakan kedua cara tersebut dengan tujuan untuk saling melengkapi.



Tema adalah pokok pikiran atau pembicaraan dalam sebuah cerita yang hendak disampaikan pengarang melalui jalinan cerita.



Plot/Alur adalah jalan cerita atau rangkaian peristiwa yang disusun berdasarkan hukum kausalitas (hubungan yang menunjukkan sebab akibat). Berdasarkan hubungan tersebut setiap cerita mempunyai plot/alur sebagai berikut :
  1. Tahapan perkenalan
  2. lalu menuju ketahap pertikaian
  3. konflik terus berkembang menjadi semakin rumit.
  4. klimaks
  5. munculnya sebuah solusi
  6. penyelesaian
jika dilihat dari segi keeratan hubungan antar peristiwa plot dibedakan menjadi 2 yaitu :
  1. Plot erat yaitu sebuah cerita yang memiliki plot erat apabila hubungan antar peristiwa terjalin sangat padu dan padat, sehingga tak ada satu peristiwa pun yang dapat dihilangkan.
  2. Plot longgar yaitu sebuah cerita yang memiliki plot longgar apabila hubungan antar peristiwa terjalin kurang eratdan jika ada salah satu bagian cerita yang dihilagkan, maka penghilangan tersebut tidak akan menganggu jalan cerita.
Berdasarkan akhir cerita plot dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :
  1. Plot ledakan yaitu cerita berakhir mengejutkan tanpa terduga-duga
  2. Plot lembut yaitu cerita berakhir tanpa ada kejutan apapun
  3. Plot campuran (lembut/meledak) yaitu campuran dari kedua plot di atas.
berdasarkan rangkaian peristiwanya plot dibedakan menjadi 3 yaitu :
  1. Plot maju
  2. Plot mundur
  3. Plot campuran
Plot dilihat dari sifatnya, plog dibedakan/dibagi menjadi 3 yaitu :
  1. Plot terbuka yaitu akhir cerita dapat merangsang pembaca untuk mengembangkan jalan cerita tersebut.
  2. Plot tertutup yaitu akhir cerita tidak merangsang pembaca untuk melanjutkan jalan cerita masalah dalam cerita.
  3. Plot campuran antara plot terbuka dan tertutup yaitu gabungan dari 2 plot diatas.


Latar/setting adalah pengambaran mengenai waktu, tempat, dan suasana yang terjadi dalam cerita. Namun ada juga latar yang menjelaskan latar sosial dan moral.
  • Latar sosial adalah gambaran kehidupan masyarakat dalam kurun waktu tertentu yang dilukiskan dalam cerita tersebut.
  • Latar material adalah gambaran benda-benda yang mendukung cerita tersebut.

Sumber dari Dra. I. Mufidah, M.Pd

Post a Comment