Setelah kepergiannya, sungguh diriku sangat terluka. Meski engkau sekarang jauh dariku. Namun, aku akan selalu menunggumu agar kita bisa bersama lagi nanti. Sampai kapan pun itu.
Cuma bayanganmu yang selalu temani diriku dan menghiasi malam-malam sepiku tanpamu di sisiku. Aku takkan pernah menerima cinta yang lain selain menunggu cinta itu darimu. Dan aku berjanji Cuma kamu yang bisa mendapatkan cintaku.
“Adakah rindu di hatimu?”, yah pertanyaan itu selalu ada di pikiranku. Karena ku percaya jadi aku yakin kamu juga merasakan rindu itu di hatimu. Malam-malam sepiku mungkin tak sepi jika sekarang engkau berada di dekatku.
“Hai Zackhy, kok bengong?” tanya Pritha padaku.
“Ooo Pritha, gak kok, gak kenapa-napa,” jawabku tanpa memandangnya.
“Boleh duduk di samping kamu gak?” tanyanya meminta izin.
“Boleh kok, duduk aja,” jawabku.
“Masih mikirin Tiara yah?” tanyaku.
“Heem… begitulah,” jawabku singkat.
“Khy, lihat! Ada bintang jatuh!” katanya menunjuk bintang itu.
“Terus?” jawabku singkat.
“Yah kok gitu, buat permintaan donk!” bentak Pritha padaku.
“Baiklah, kita sama-sama yah. 1.. 2.. 3..” kataku sambil menutup mata.
Pritha adalah sahabat Tiara, Pritha juga tetangga aku. Jadi, Pritha selalu main ke rumah. Pritha kayak Tiara, walau tak ada yang bisa gantiin Tiara di hati aku. “Khy, ku pulang dulu yah?” kata Pritha. “Oke.. hati-hati yah!” sahutku.
Malam ini tepat setahun Tiara meninggalku dengan cinta yang tetap abadi di hatiku. Sungguh indah malam itu, saat terakhir bersama Tiara. Malam itu, di samping Tiara aku tak mampu menahan deraian air mata dari mataku ini.
#flashback.
Malam ini Tiara datang ke rumahku bersama orang tuanya. Yah, Ayah dan Ibu Tiara dan Ayah Ibuku adalah sahabat dekat.
“Khy, ke atas yuk, ada yang mau aku ceritain nih ma kamu,” pintanya.
“Oke Sayang!” aku langsung menarik tangan Tiara dan naik ke balkon atas.
Setelah sampai di balkon, Tiara langsung menangis dan memeluk erat tubuhku. Kurasakan kehangatan cinta itu darinya. Aku langsung ajak ia berbicara.
“Kenapa Ra? Jangan nangis donk!” kataku.
“A..kuu.. aku akan pindah sekolah Khy, di luar kota,” kembali ia menangis.
“Apa!?, sampai kapan Ra?” jawabku tak rela.
“Iya aku akan pindah dan aku tak tau sampai kapan,” jawabnya sambil kembali menangis di pelukanku.
Sungguh, aku hanya bisa menangis bersamanya. Malam indah namun, mengharukan ini mengisi malam yang sepi nan indah ini.
#kembali ke cerita sekarang
“Zackhy… Zackhy.. main yuk ke taman!” teriak Pritha.
“Oke.. oke.. tunggu Yah Tha?” jawabku.
“Baiklah…” jawbanya.
Sesampai di taman kami hanya diam dan menatap bunga yang tertiup angin. Terjadi kesunyian di antara kami. Pritha, ia baru kali ini ia terdiam saat di sampingku. Hingga, suara ranting yang saling bergesekkan terdengar dengan alunan berbunyi harmonis, daun yang jatuh, dan sebagainya.
Lebih baik aku memulai pembicaraan, daripada kami hanya berdiam di taman ini.
“Tha!, kita mau apa nih?” tanyaku.
“Aku.. aku.. suka sama kamu Khy!” sahutnya seketika.
“Apa? Hah kamu lagi becanda yah?” tanyaku.
“Gak Khy, aku betulan suka ma kamu!” jelasnya.
“Maaf Tha, aku gak bisa, maaf!, hatiku cuma untuk Tiara, Tha” kataku.
Pritha menangis dan berlari meninggalku sendiri di taman. Setelah kejadian itu Pritha tidak pernah lagi datang main ke rumahku. Aku berusaha menemuinya. Tapi, ia sibuk dengan eskul chearsnya. Aku cuma pengen ngejelasan semua ke Pritha, tetapi Pritha sangat sulit di temui di rumah maupun di sekolahan.
#Sebulan kemudian
“Khy, ke sini dulu nak!” panggil Ibu.
“Iya Bu, tunggu!” sahutku.
Aku langsung berlari turun ke ruang tamu. Dan, ternyata Tiara ada di sini, penantianku terbalaskan. Aku langsung berlari dan memeluk erat Tiara dan menariknya ke tempat favorit kami berdua.
“Aku rindu kamu Tiara!” kataku.
“Iyaa,, aku tau kok Khy, aku juga rindu ama kamu!” sahutnya balik.
Kami kembali berpelukan. Namun, Tiara melihat Pritha yang sedang melihat kami dan langsung melepaskan pelukan itu. Ku melihat Pritha berlari masuk ke dalam rumahnya. “Khy, ada apa dengan Pritha?” tanya Tiara. “Dia.. dia.. suka sama aku Ra, namum, aku bilang kalau hati aku Cuma untuk kamu” jawabku jelas.
Tiara langsung menarik dan berlari membawaku menuju rumah Pritha.
“Pritha… nih aku Tiara!” panggil Tiara.
“Ia Ra tunggu!, jawabnya.
“Kamu kenapa? Kayak habis nangis aja” tanya Tiara dengan senyuman.
“Gak ko Ra, aku gak apa-apa!” jawabku Prihta sembari menatapku.
“Aku boleh masukkan?” tanya Tiara.
“Iya.. langsung ke kamar aku aja!” jawab Pritha.
Tiara menanyakan soal itu, dan tak ku sangka Tiara sangat cinta kepada sahabatnya dan rela melepasku demi Pritha sahabatnya. Namun Pritha menolak dengan alas an ia tak ingin menghancurkan hubunganku dengan Tiara. Pritha lalu menangis di pelukan Tiara, aku? Aku hanya melihat kejadian itu.
“Maaf Tha, aku, aku tuh anggap kamu sahabat aku,” sahutku.
“Iya Khy, maaf yah aku telah salah menganggap kedekatan kita,” katanya.
“Aku sayang kamu sebagai sahabat, sedangkan Tiara ku sayang sebagai orang yang berharga dalam hidup aku.”
Setelah kejadian itu, hubunganku dengan Pritha kembali seperti semula. Dan Tiara kembali ke luar kota untuk bersekolah. Aku kembali menunggu hingga Tiara kembali bersamaku. Menanti akan indah apabila kita bisa menjaga hati. ( SELESAI)
1 Komentar:
KEREN CERPENYA SUKSES SELALU..
ReplyVisit My Site
AKSFULLSHARE
Post a Comment