Hinar binar perkotaan jauh di sana
Berhias lampu berwarna-warni di setiap sudut
Mereka berlalu lalang ke sana ke sini
Jika kita melihat satu bagian kecil di ujung sana
Seonggok sampah tak bernilai
Dingin, sendiri, tanpa cahaya, dan tersembunyi
Tak ada yang perduli dengan sampah ini
Harus kuapakan? Haruskah melenyapkannya?
Bagaimana kalau mereka berguna? Berharga?
Sampah mungkin terlihat seperti itu
Sama sekali tak berguna dan berharga!
Jadi, buat apa disimpan? Lenyapkan!
Sampah tak berguna seperti mereka harusnya sudah mati!
Mati di depan sampah-sampah lainnya
Biar mereka ketakutan!
Agar mereka sadar, mereka tak berguna!
Puisi: Seonggok Sampah
in
Sastra,
Sekolah,
Suka-suka saya
- on Monday, January 27, 2014
- No comments
Post a Comment