Kita melihat, bahwa banyak masalah memang menjadi ajang untuk menambah pengalaman dan kedewasaan, tapi apalah gunanya masalah kalau cuma menambah masalah dan lebih ruwet lagi. Lebih ruwet, lebih dewasa, TIDAK! Kompas butuh satu orang perintis pemersatu agar semua menjadi sangat menyenangkan di kelas.
Pertama, terasanya kesenjangan. Mungkin adanya perbedaan persepsi antara kelompok bagian depan dan kelompok bagian belakang. Permasalahan ini terjadi karena kurangnya komunikasi dan saling kerja sama antar kelompok.
Kedua, pilih-pilih teman. Tak bisa banyak yang melakukan ini. Bukan bagaimana, ini tentang bagaimana mendapat nama di kelas, dalam artian mereka berteman dengan yang mudah terkenal, ikut terkenal! Tolong, hentikan.
Selanjutnya adalah tentang susah kelompok belakang bergabung dengan kelompok depan. Seakan kelompok belakang tidak dianggap oleh kelompok depan, meski sejatinya memang kelompok belakang pasti kurang dapat perhatian dari kelompok depan karena kelompok depan lebih fokus untuk memerhatikan guru yang ada di depan.
Kemudian, jelas dilihat bahwa, kelompok depan sangat tidak terlalu bergabung dengan kelompok belakang. Beberapa kejadian di kelas, memang kebanyakan kegiatan kalau tidak ada guru yang masuk dikerjakan di depan kelas, di dekat instalasi listrik.
Terakhir, kurangnya penghargaan kepada sesama anggota. Ini penyebab terjadinya kesenjangan yang berkepanjangan dan harus dihentikan secepatnya.
Dari beberapa fakta di atas, dapat disimpulkan kita membutuhkan pemersatu, kita harus menghilangkan kesenjangan yang ada di kelas. Dari sana kita dapat memulai hal kecil, setidaknya berbicara atau menghargai pendapat dari anggota yang lain.
3 Komentar
Bagaimana ada pemersatu kalau semuanya Egois seperti itu. Yang kalian butuhkan hanylah kesadaran dari diri masing-masing :I
ReplyDengan begitu, semua bisa jadi pemersatu :)
ReplyHehe insya Allah kak, harus bisa satu semua :D
ReplyPost a Comment