Logo Universitas Hasanuddin |
Sekedar Pembuka
Postingan ini merupakan versi lengkap dari postingan saya di instagram (@Gufkun). Cerita ini menjadi lebih seru karena saya bisa lebih bebas mengetik dengan layar yang lebih besar ini. Hal yang pertama terlintas sejak ingin menulis cerita menjadi mahasiswa ini karena banyak stress yang saya lihat di muka teman-teman seperjuangan saya di bangku kuliah. Mulai dari yang gagal masuk kedokteran sampai yang merasa salah jurusan bahkan merasa salah masuk perguruan tinggi. Silakan baca semua pandangan yang saya lihat dari sudut ini.
Percayalah, Cita-Citamu Tidak Harus karena Gengsi
Mungkin terbaca sedikit klise tapi memang banyak yang tidak memikirkan "Apakah ini memang yang saya inginkan dan bisa saya capai?" bukan merendahkan dan menjatuhkan bahkan menghancurkan cita-cita Anda tapi kalau cuma sekadar bercita-cita, anak-anaklah paling hebat. Tidak ada usaha, mau bercita-cita jadi dokter. Coba iya kalau orang tua punya banyak uang, daftar kedokteran di universitas swasta pasti bisa. Cobalah perhatikan kemampuan diri, mampunya di mana, passionnya di mana, gairahnya muncul itu pas di mana dan pada bidang apa. Kemudian cocokkan dengan kemampuan yang dibarengi dengan usaha. Saya pernah bercita-cita menempuh pendidikan di STIS (Sekolah Tinggi Ilmu Statistik) lalu apa? Saya jelas tidak lolos karena tidak berusaha, pada sudah banyak yang berkorban untuk saya untuk bisa ikut seleksinya kemarin tapi saya sia-sia. Sebuah kesalahan yang tidak bisa saya maafkan kecuali dengan datang dengan sebuah kesuksesan.
Silahkan pilih progran studimu tapi ingat kemampuan, Silahkan gantungkan semua pada keberuntungan setelah berusaha. Boleh jadi, disetiap-setiap mimpi yang kau sematkan dalam doamu yang dibarengi usaha akan dibalas secepatnya.
Dunia Kuliah Itu Biasa Saja
untuk awal semster ini, saya masih menyandang gelar maba. Rasanya kuliah itu biasa saja. Sama seperti waktu SMA, mungkin karena memang untuk awal-awal seperti itu. Perbedaanya cuma dalam hal pengerjaan tugas dan sistem kelas yang moving class. Bukan berarti memang harus seperti biasa saja, ada beberapa hal yang tidak bisa dibuat main-main di sini. Harus belajar giat untuk tidak mengulang mata kuliah, jangan sampai. minimal dapat B+ insya allah. atau tidak harus A- minimal. Jangan malas mencatat kontrak kuliah untuk bisa dapat menentukan nilai.
Organisasi dan .....
Cuma ada beberapa yang berbeda, tapi sebenarnya sama saja ketika saya menjadi senior yang kembali menjadi junior pada tingkatan yang berbeda.
"Jangan beri perintah kalau tidak bisa memberi contoh."
Post a Comment