Apa Tidak Malu?

Kasihan lihat mereka yang pacaran tapi cara pacarannya tidak lazim sekali. Sebetulnya dalam ISLAM tidak ada yang namanya pacaran. Saya kadang mendapatkan kejadian aneh seputar pacaran remaja sekarang (Tidak termasuk saya).

Misalnya si cewek sangat tergila-gila dengan si cowok, ini yang sangat aneh. Ada apa? Adakah Eyang Bubur* di sini? Hahaha bercanda. Rela melakukan apa aja demi sang pacar, rela menjauhi teman-teman cowoknya, katanya pacarnya cemburu. Aneh ya? Tuh pacaran sama anak labil yang baru pacaran.

Ada juga nih, kejadian berpacaran yang sangat mencoreng kehidupan remaja Indonesia. You know lah apa yang saya maksud. Ini sangat tidak pantas, lalu ada juga yang saya dengar, kalau orang tuanya juga tau kalau anaknya begitu.

Pacaran sebenar banyak dampak negatif, tidak ada positifnya. Meski banyak yang menjawab pacaran hanya untuk hiburan semata.

Intinya, tidak usah pacaran! Wanita adalah dasar dari sebuah negara, jika mereka salah langkah fatal akibatnya kepada negara dan cowok juga harus menjaga wanita bukan untuk itu. Tidak ada untungnya, apa kalian tidak malu? 

Maaf kalau menyinggung pihak lain :)

Saat Hati Mengeluh

Ku kejar jua hatimu
Selalu bayangan mengejarku
Menanyakan arti menunggu
Aku takut aku tak mampu
Hati ini selalu saja mengeluh
Tentang betapa perih
Telah jelas terkisah
Aku dan hati ini mengeluh

Jelaskan dengan jelas kisah ini
Apakah ini nyata ataukah lelucon belaka
Hidupkan lagi semangat cinta
Bawaku terbang menuju jalan-Nya

Andai bisa memilih
Aku berharap tak bersamamu
Karena aku takkan mampu begini
Tapi tolong bantu diri ini

Kesetian inti segalanya
Jelaskan betapa indahnya cinta
Diiringi keikhlasan dan restu-Nya
Kita akan bersama meski harus menunggu

Meski hati terus mengeluh tak mampu
Menjadi pemimpin yang baik
Ini juga masih lama
Ini jalan kita aku akan memperbaikinya

Saat Teman Menjadi Bangsat!

Judul artikel ini memang agak menggambarkan kekecewaan seseorang kepada temannya. Tidak ada kata bangsat sebetulnya, maunya gak usah pakai kata bangsat. Saya juga agak benci dengan orang selalu menggunakan judul artikel ini. Kita sebetulnya tidak boleh langsung menilai orang  tanpa alasan yang jelas.

Ketidakpuasan kepada teman memang seringkali muncul, dan membuat kita agak emosi. Teman juga punya arti penting, tanpa mereka kita takkan mengerti apa pertemanan itu. Saya sering menemukan hal begini, saat saya butuh mereka tidak ada atau acuh tak acuh dengan masalah saya. Tapi, saat mereka butuh, mereka bukan mereka yang saya butuh sebelumnya, sangat berharap untuk saya bantu. Ini pasti agak menjengkelkan, tapi apalah arti sebuah teman kalau gak ada hal seperti itu.

Teman juga sebetulnya harus mengerti keadaan, bukan saja seenaknya langsung ini langsung itu. Kita juga harus pintar-pintar meredam emosi, 'kan gak baik juga kalau masalah kecil dibesar-besarin. Kalau teman kamu menjengkelkan atau sudah sangat keterlaluan gak usah diladenin kalau gak mau. Kalau diladenin biasanya makin menjadi, atau teman yang sok, udah tinggalkan saja, cari teman lain saja.

Hmmm, tapi tergantung kalian bagaimana menyikapi teman-teman yang seperti itu. Sekarang yang jujur dan bohong sangat susah dibedakan, jadi berhati-hatilah memilih teman. Jangan sampai salah arah dan menjerumuskan kalian ke arah yang salah.

Kesimpulannya, teman yang baik adalah mereka yang mengerti keadaan, serta kita akan menjadi teman yang baik bila kita mampu meredam emosi dan juga mengerti keadaan.

Perpisahan

Kini cerita tentang kita mendekati akhir
Menyongsong hari esok dengan kalian
Kita cukup sampai di sini kawan
Ini bukanlah sebuah akhir

Ini adalah sebuah awal untuk kita
Kita takkan dijajah waktu
Dipisahkan oleh waktu
Waktu akan berpihak kepada kita

Kita akan menjunjung tinggi semua ini
Meski mata telah berlinang
Aku akan basuh dengan semangat
Meski kaki takkan mampu memopang tubuhmu
Aku akan membantumu melawan dunia

Jika matamu tak mampu membedakan
Mana baik mana buruk
Aku juga akan mengingatkanmu tentang baik dan buruk

Meski dulu kau suka menghina dan mencaki
Tertawa lepas saat teman kita sedih
Saat kalian merasa bahagia
Saat kalian bersamaku menimbah ilmu

Ingat!!!
Perpisahan ini adalah sebuah awal

Diam Lebih Baik

Jauhkan aku dari kisahmu
Tak penting aku ada dalam sejarahmu
Cukup nama dia, dia, dan dia
Pengganggu seperti tak baik

Aku takut air mata itu jatuh lagi
Menyendiri dari kami
Sepertinya kau takkan mengerti
Ku sabar agar takkan menjadi lebih susah

Aku akan diam beribu kata
Agar kau takkan merasakannya lagi
Karena aku takkan mungkin menjilat ludahku sendiri!